KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk optimistis rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) akan semakin membaik tahun ini. Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin bilang, penurunan NPL ini seiring dengan upaya Bank Mandiri menyalurkan kredit baru ke sektor yang mulai pulih dan unggulan di setiap daerah. “Kebutuhan untuk menambah cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) makin berkurang karena ekonomi makin pulih dan kemampuan tim kami di lapangan mengelola restrukturisasi makin baik. Kemudian, NPL di Bank Mandiri membaik menjadi 2,72% pada 2021 dibandingkan 3,1% di 2020,” ujarnya, pada pekan lalu. Merujuk laporan keuangan per Desember 2021, kredit bermasalah (bank only) Bank Mandiri tercatat Rp 19,99 triliun. Dari nilai itu, 65,2% merupakan debitur yang telat membayar bunga lebih dari 90 hari.
Salurkan Kredit ke Sektor yang Pulih, NPL Bank Mandiri Menurun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk optimistis rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) akan semakin membaik tahun ini. Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin bilang, penurunan NPL ini seiring dengan upaya Bank Mandiri menyalurkan kredit baru ke sektor yang mulai pulih dan unggulan di setiap daerah. “Kebutuhan untuk menambah cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) makin berkurang karena ekonomi makin pulih dan kemampuan tim kami di lapangan mengelola restrukturisasi makin baik. Kemudian, NPL di Bank Mandiri membaik menjadi 2,72% pada 2021 dibandingkan 3,1% di 2020,” ujarnya, pada pekan lalu. Merujuk laporan keuangan per Desember 2021, kredit bermasalah (bank only) Bank Mandiri tercatat Rp 19,99 triliun. Dari nilai itu, 65,2% merupakan debitur yang telat membayar bunga lebih dari 90 hari.