Salurkan pinjaman ke segmen pasar massal, Stanchart gandeng Kredivo



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Standard Chartered Bank Indonesia  (Stanchart) dan Kredivo mengumumkan kemitraan untuk menyalurkan kredit melalui platform digital  Beli Sekarang, Bayar Nanti (BNPL) ke segmen pasar massal.

Kemitraan ini membantu Stanchart untuk mendorong inklusi keuangan yang lebih besar di masa pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi, melalui penyediaan akses layanan kredit serta mendorong pertumbuhan e-commerce dan merchant offline. 

Bagi Kredivo, kemitraan ini juga merupakan salah satu langkah perusahaan untuk mewujudkan misinya dalam melayani puluhan juta konsumen dengan layanan keuangan.


Jeffrey Tan, Head of Consumer, Private and Business Banking (CPBB) Standard Chartered Indonesia  bilang, kemitraan ini untuk memperkuat dan memperluas saluran distribusi untuk melayani konsumen di segmen pasar massal. Meskipun, ia bilang bahwa pihaknya telah memiliki posisi yang kuat di segmen perbankan ritel menengah ke atas.

"Oleh karena itu, kami senang dapat bermitra dengan Kredivo, yang memiliki visi yang sama untuk meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia, melalui penawaran POS (point-of-sale) melalui platform digital.” ujar Jeffrey dalam keterangan resminya, Kamis (27/10).

Baca Juga: Aset ritel Citibank Indonesia bakal dilego, berapa perkiraan nilainya?

Umang Rustagi CEO Kredivo Indonesia menambahkan kerjasama ini menunjukkan bagaimana fintech dan bank bersinergi untuk sama-sama mencapai tujuan yang selaras yaitu untuk membuka akses kredit seluas-luasnya. 

“Dengan pengalaman yang dimiliki Standard Chartered dan keahlian yang Kredivo miliki, kami harap kerja sama ini bisa mendorong pemerataan dan pertumbuhan ekonomi nasional lebih jauh lagi.” ujarnya.

Jangkauan peritel yang luas dan kapabilitas penilaian kredit berbasis artificial intelligence Kredivo yang kuat, serta keahlian perbankan ritel Standard Chartered yang mendalam sebagai salah satu bank tertua dengan kehadiran lebih dari 150 tahun di Indonesia  memungkinkan konsumen untuk dapat menikmati proses aplikasi kredit dan pengalaman yang sepenuhnya digital, tanpa persyaratan verifikasi tatap muka.

Sementara itu, terbentuknya kemitraan ini sejalan dengan percepatan adopsi layanan-layanan keuangan digital di Indonesia. Dengan meningkatnya jumlah vaksinasi, sentimen pasar dan penjualan ritel yang terus meningkat, permintaan akan pinjaman pun diharapkan akan terus bertambah.

Selanjutnya: Kuasai Bank Bisnis Internasional, rencana Kredivo selanjutnya masih jadi teka-teki

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat