KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar Konvensi Internasional Next Indonesia Unicorn (NextIcorn). Platform NextICorn menyederhanakan dan mempromosikan startup potensial Indonesia kepada pemodal ventura dan investor dari seluruh dunia. "KIta menyediakan platform yang dapat mempertemukan perusahaan berbasis teknologi atau start up digital potensial dan terkurasi di Indonesia dengan venture capital global. Tujuannya mempersingkat proses berinvestasi dengan menyediakan investor yang serius dari seluruh dunia dengan start-up Indonesia agar mudah menjadi unicorn," jelas Menteri Kominfo Rudiantara, Sabtu (13/10), dalam rilis. Beberapa di antara start up di Indonesia sudah termasuk dalam jajaran unicorn, yakni dengan valuasi di atas US$ 1 miliar atau lebih dari Rp 15 triliun. Sejak tahun 2015, terdapat empat perusahaan rintisan yang sudah berpredikat unicorn di Indonesia, yakni GoJek, Tokopedia, Traveloka dan Bukalapak. Menariknya para unicorn tersebut memicu masuknya investor asing. Tokopedia misalnya hinggap investor raksasa sekelas Sequoia, Softbank, dan Alibaba. Lalu tercatat, dua perusahaan investasi papan atas asal AS, Sequoia Capital dan Warburg Pincus LLC, menjadi pemilik GoJek sejak tahun 2015. Investor lain adalah Northstar Group, DST Global, NSI Ventures, Rakuten Ventures, Formation Group, KKR, Farallon Capital, dan Capital Group Private Markets. Sokongan para investor asing pada unicorn pertama Indonesia itu, diperkuat dengan kehadiran Google yang menggelontorkan dana Rp 16 triliun pada akhir 2017. Menyusul kemudian, konglomerat lokal Astra International dengan dana investasi Rp 2 triliun. Selain investor asal AS, sinar terang GoJek juga menarik minat pemodal China. Tiga perusahaan raksasa China, yakni Tencent, JD.com dan Meituan Dianping juga telah menjadi pemilik Go-Jek. Tencent misalnya rela menggelontorkan dana sebesar US$1,2 miliar untuk memodali bisnis GoJek yang masih terbilang bakar uang.
Sama seperti unicorn, asing berpotensi akan mencaplok NextIcorn
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar Konvensi Internasional Next Indonesia Unicorn (NextIcorn). Platform NextICorn menyederhanakan dan mempromosikan startup potensial Indonesia kepada pemodal ventura dan investor dari seluruh dunia. "KIta menyediakan platform yang dapat mempertemukan perusahaan berbasis teknologi atau start up digital potensial dan terkurasi di Indonesia dengan venture capital global. Tujuannya mempersingkat proses berinvestasi dengan menyediakan investor yang serius dari seluruh dunia dengan start-up Indonesia agar mudah menjadi unicorn," jelas Menteri Kominfo Rudiantara, Sabtu (13/10), dalam rilis. Beberapa di antara start up di Indonesia sudah termasuk dalam jajaran unicorn, yakni dengan valuasi di atas US$ 1 miliar atau lebih dari Rp 15 triliun. Sejak tahun 2015, terdapat empat perusahaan rintisan yang sudah berpredikat unicorn di Indonesia, yakni GoJek, Tokopedia, Traveloka dan Bukalapak. Menariknya para unicorn tersebut memicu masuknya investor asing. Tokopedia misalnya hinggap investor raksasa sekelas Sequoia, Softbank, dan Alibaba. Lalu tercatat, dua perusahaan investasi papan atas asal AS, Sequoia Capital dan Warburg Pincus LLC, menjadi pemilik GoJek sejak tahun 2015. Investor lain adalah Northstar Group, DST Global, NSI Ventures, Rakuten Ventures, Formation Group, KKR, Farallon Capital, dan Capital Group Private Markets. Sokongan para investor asing pada unicorn pertama Indonesia itu, diperkuat dengan kehadiran Google yang menggelontorkan dana Rp 16 triliun pada akhir 2017. Menyusul kemudian, konglomerat lokal Astra International dengan dana investasi Rp 2 triliun. Selain investor asal AS, sinar terang GoJek juga menarik minat pemodal China. Tiga perusahaan raksasa China, yakni Tencent, JD.com dan Meituan Dianping juga telah menjadi pemilik Go-Jek. Tencent misalnya rela menggelontorkan dana sebesar US$1,2 miliar untuk memodali bisnis GoJek yang masih terbilang bakar uang.