KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Samator Indo Gas Tbk (
AGII) optimistis bisa melanjutkan kinerja bisnis yang positif sampai akhir 2023. Dalam berita sebelumnya, penjualan AGII tumbuh 5,6%
year on year (YoY) menjadi Rp 1,33 triliun pada semester I-2023. Laba bersih tahun berjalan AGII juga meningkat 28% YoY menjadi Rp 68,89 miliar. Rachmat Harsono, Direktur Utama Samator Indo Gas menyampaikan, pihaknya memiliki sejumlah rencana dan strategi keuangan yang dijalankan pada semester II-2023. Rencana kerja yang dilakukan AGII tidak hanya memaksimalkan kinerja perusahaan secara finansial, melainkan juga diharapkan mampu memberi nilai Tamah untuk perusahaan dari sisi environmental, social, and good governance (ESG).
Manajemen AGII juga proaktif menilai dan mempertimbangkan strategi pertumbuhan demi memberikan kinerja terbaik kepada para pemangku kepentingan. Hal ini melalui berbagai proyek strategis, pengembangan bisnis, dan kemitraan. Melalui rencana kerja tersebut, AGII optimis dapat kembali mencetak kinerja keuangan dan operasional yang gemilang pada sisa tahun ini. AGII menargetkan pendapatan tumbuh 1,5 kali sampai 2 kali dibandingkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) nasional dan rasio laba tahun berjalan terhadap pendapatan berada pada kisaran 7%--9%.
Baca Juga: Samator Indo Gas (AGII) Cetak Kenaikan Penjualan 5,6% pada Semester I “Kami juga menargetkan rasio liabilitas terhadap ekuitas di bawah 1,5% pada akhir tahun 2023,” ujar Rachmat, Senin (14/8) lalu. Sektor medis tetap menjadi salah satu sektor andalan bagi AGII sepanjang 2023 kendati pandemi Covid-19 sudah berakhir. Hal ini didukung oleh bertambahnya jumlah rumah sakit baru di berbagai kota Indonesia yang akan memicu tumbuhnya permintaan gas di sektor medis. AGII pun turut melayani kebutuhan produk gas medis yang dibutuhkan untuk sektor tersebut. Penjualan gas AGII ke sektor medis juga tergolong ciamik lantaran tumbuh 4% pada semester pertama lalu. “Kontribusi sektor medis tetap stabil dan tidak terjadi perubahan porsi karena sektor lain juga mengalami pertumbuhan,” kata Rachmat. Asal tahu saja, selain medis, AGII juga menjual gas ke sektor-sektor lain seperti konsumer, ritel, manufaktur, smelter, dan lain sebagainya. Gas yang diproduksi AGII ada berbagai macam, seperti gas udara berupa oksigen, nitrogren, dan argon. Ada pula gas sintetis yang diproduksi AGII seperti hidrogen, karbon dioksida, karbon monoksida, dan sulfur oksida. Lebih lanjut, AGII berkomitmen selalu menerima permintaan yang datang dari pelanggan dan mengusahakan pemenuhan kebutuhan produk gas kepada seluruh segmen pelanggan. Hal ini yang melandasi AGII untuk terus berekspansi menyediakan infrastruktur yang akan memudahkan pasokan gas kepada pelanggan. Sebagai contoh, pada pertengahan Maret 2023, AGII telah melaksanakan peletakan batu pertama pabrik baru di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah. Progres pabrik gas AGII ke-56 ini sudah berada dalam tahap konstruksi siplil dan ditargetkan akan selesai pada pertengahan 2024.
Setelah itu, pabrik tersebut akan menjalani proses
commissioning sebelum akhirnya beroperasi secara komersial pada semester II-2024.
Dalam catatan Kontan, pihak AGII menggelontorkan dana belanja modal atau
capital expenditure (capex) sekitar 10%--20% dari total penjualan pada 2023 untuk memuluskan pembangunan pabrik di KIT Batang. Selain itu, AGII juga resmi mengoperasikan Filling Station ke-107 di Tanjung Selor, Kalimantan Utara pada Juni 2023. Filling Station baru ini untuk memenuhi peningkatan kebutuhan gas dari pelanggan wilayah Kalimantan Utara, khususnya untuk segmentasi pelanggan smelter di industri pengolahan mineral. “Keberadaan filling station hampir di seluruh provinsi di Indonesia ini mencerminkan dedikasi kami untuk melayani kebutuhan gas industri nasional,” tandas Rachmat. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari