KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hartadinata Abadi Tbk melihat, industri perhiasan masih akan bertumbuh pada tahun ini. Oleh karena itu, perusahaan perhiasan ini akan membuka 100 gerai baru sampai akhir tahun nanti. Penambahan gerai sekaligus perluasan pasar Hartadinata ini dilakukan karena tingkat produksi perusahaan yang cukup rendah. Sandra Sunanto, Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk, mengatakan, investasi membangun satu gerai toko perhiasan emas Hartadinata atau toko ACC sekitar Rp 2 miliar sampai Rp 3 miliar. Dengan demikian, kebutuhan investasi pengadaan toko emas tersebut mencapai Rp 300 miliar. "Ekspansi ACC itu larinya ke (utilisasi) produksi perhiasan kami juga," katanya, Selasa (17/4).
Pada tahun depan, perusahaan berkode saham HRTA di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini juga merencanakan pembangunan jaringan hingga 100 gerai. "Sehingga sampai akhir tahun depan total jumlah gerai perusahaan kami akan mencapai 200 gerai," sebut Sandra. Demi mendanai pengembangan gerai tersebut, Hartadinata bakal melakukan aksi korporasi dengan opsi menerbitkan medium term notes (MTN) atau obligasi. Sebanyak 40% dari 100 gerai baru yang akan dibangun tersebut akan ditawarkan lewat skema waralaba. Hartadinata berharap, sampai bulan Mei 2018 mendatang, jaringan ACC akan berjumlah 26 gerai. Sedangkan toko Claudia Perfect Jewelry dan Celine Jewelry sebanyak lima gerai. Di samping itu, perusahaan ini mempunyai lebih dari 600 gerai mitra yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Untuk menjaga performa pertumbuhan usaha, HRTA berupaya menggenjot tingkat utilisasi produksi. "Utilisasi sekitar 16% seiring dengan pertumbuhan toko," ungkap Sandra. HRTA memiliki empat pabrik yang berlokasi di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Total kapasitas maksimum dari keempat pabrik tersebut mencapai 2.500 kilogram per bulan atau mencapai 30 ton per tahun. Salah satu penyebab utilisasi belum tinggi, selain karena pertumbuhan gerai ritel juga diakibatkan keterbatasan bahan baku. Maklum, untuk memenuhi kapasitas bahan baku yang mencapai 90% emas murni membutuhkan modal yang cukup besar. Meski produksi belum optimal, Sandra mengklaim, HRTA bisa mencuil pangsa pasar produk emas sebesar 12%-15%. Agar penjualan emas terus menanjak, Hartadinata menggandeng PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF). Dengan demikian, gerai ACC bisa hadir di tujuh gerai Matahari Department Store. "Kami mempunyai exclusive agreement dengan Matahari Departement Store. Jadi, ACC hanya boleh ada di Matahari," akunya. Selain tujuh gerai Matahari yang terletak di Solo, Panakukang, Cirebon, Kuta, Surabaya, dan Karawaci, HRTA bakal hadir di beberapa gerai Matahari lain. Sayang, Sandra belum bersedia membeberkan di lokasi mana saja akan dibuka gerai ACC. Yang terang, pertimbangan pasar menjadi penting bagi Hartadinata. Kini, segmen terbesar masih kalangan menengah ke bawah.
Oleh karena itu, ekspansi tahun ini banyak menyasar kalangan tersebut termasuk yang berada di luar Jawa. "Ekspansi luar Jawa itu middle to low. Kalau ke grosir dan toko emas tergantung karakteristik pasar," jelasnya. Menurut Sandra, kebutuhan investasi emas di masyarakat sangat besar. Makanya, tahun ini, HRTA optimistis kinerja bisnis terus meningkat. "Proyeksi sampai akhir tahun ini, kami berharap tumbuh antara 13% sampai 15%. Kalau laba kami menargetkan sekitar 9% karena biasanya konsisten dengan pendapatan," ujar Sandra. Ia menambahkan, investasi emas dan perhiasan menjadi opsi jangka panjang. Sedangkan produk yang paling laris produk emas 300 gram dan 375 gram atau berkadar antara 8 karat sampai 9 karat. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi