Sambil menanti tahap eksploitasi, Timah akan membangun smelter di Nigeria



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pertambangan mineral PT Timah Tbk (TINS) telah memulai proses ekplorasi pertambangan timah di Nigeria. Sembari mengejar target tahap eksploitasi, perusahaan pelat merah itu tengah mempersiapkan pembangunan fasilitas pemurnian konsentrat dan mineral mentah alias smelter.

Di Nigeria, Timah bekerjasama dengan Topwide Ventures Limited. Keduanya telah meneken perjanjian usaha patungan atau joint venture agreement pada Desember 2017 lalu. Dalam perjanjian tersebut, Timah dan Topwide menyepakati pembentukan perusahaan patungan yang akan mengelola seluruh kegiatan penambangan timah di Nigeria, mulai  dari eksplorasi dan eksploitasi hingga penjualan dan pemasaran.

Emil Ermindra, Direktur Keuangan Timah, mengatakan, kegiatan penambangan di Nigeria saat ini sedang berada di tahap ekplorasi. Ditargetkan, perusahaan patungan bisa masuk ke tahap eksploitasi pada tahun ini.


Sambil jalan, Timah dan Topwide bakal membangun fasilitas smelter. Lokasi fasilitas pemurnian tersebut sudah ditetapkan. Timah mendapat bagian untuk mengurus teknologi dan pemasaran. Sementara Topwide bertugas mengelola keamanan dan perizinan.

PT Timah berharap mendapatkan dua manfaat sekaligus dari ekspansi ke Nigeria. Selain meningkatkan cadangan timah, Timah beharap memperoleh tambahan produksi dan penjualan. Perkiraannya, produksi timah di Nigeria minimal sama dengan volume produksi timah di Bangka Belitung sebanyak 35.000 ton per tahun.

Di Nigeria, perusahaan patungan antara Timah dan Topwide mengelola areal konsesi pertambangan seluas 16.000 hektare. Untuk tahap awal, manajemen PT Timah menargetkan kapasitas produksi sebanyak 5.000 ton ingot timah per tahun.

Nilai investasi kerjasama di Nigeria sekitar US$ 26 juta atau kurang lebih Rp 356,2 miliar. Investasi tersebut mencakup operasional dan produksi. Namun, ke depan bakal ada nilai investasi lanjutan sejalan dengan pengembangan bisnis.