Sambil Menunggu Aturan Resmi Soal LCGC, Ini yang Dilakukan Honda Prospect motor



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Agen Pemegang Merek (APM) Honda di Indonesia, PT Honda Prospect Motor (HPM) menyatakan pihaknya masih menunggu aturan detail terkait kenaikan harga mobil LGCG.

"Kami masih menunggu aturan detail LCGC dikeluarkan pemerintah terkait. Bila aturan detail keluar, makan pajak LCGC akan naik dari nol ke 3%. Tentunya kami akan menyesuaikan harga sesuai dengan aturan yang berlaku nanti," tutur Business Innovation and Sales & Marketing Director HPM Yusak Billy, kepada Kontan.co.id, Selasa (11/1).

Sebagai gambaran, Pemerintah melalui PP No 74 Tahun 2021, melancarkan bahwa mobil LCGC akan dikenakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) 3% atau tak lagi memperoleh keistimewaan PPnBM 0%. Sejatinya, pengenaan PPnBM terhadap LCGC diberlakukan per 16 Oktober 2021 lalu.


Hanya saja,  karena ada Keputusan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No 1737 Tahun 2021, mobil LCGC masih termasuk dalam daftar penerima insentif PPnBM 100%. Dengan begitu, harga mobil LCGC masih sama seperti sebelumnya hingga Desember 2021.

Baca Juga: Toyota Ingin Mempertahankan Market Share Mobil LCGC Seperti Tahun 2021

Billy menyatakan, sembari menunggu keputusan bulat Pemerintah, pihaknya masih akan mempertahankan pasar di tengah pasokan komponen chip semikonduktor yang dinilai masih belum stabil hingga kini. "Target kami mempertahankan penetrasi pasar di tengah pasokan komponen chip semikonduktor yang belum stabil," sambungnya.

Ia mengatakan, akibat terkendala kelangkaan chip semi konduktor, Honda mengalami penurunan penjualan 5% dibandingkan dengan pencapaian tahun 2020. Namun demikian, penjualan Honda Brio Satya menjadi kontributor penjualan mobil LGCG Honda pada tahun 2021.

Honda sendiri enggan membeberkan lebih jauh mengenai target penjualan LGCG tahun ini. Namun pihaknya optimistis permintaan mobil LGCG masih sangat baik sebab pasar milenial masih banyak mencari jenis kendaraan.

"Kami yakin permintaan LCGC masih sangat baik tahun ini karena first time buyer dan generasi muda milenial masih banyak yang ingin memiliki kendaraan. Selain itu, kami juga terus berusaha untuk selalu dapat memberikan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen," tutup Billy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi