KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (
GIAA) siap memacu kinerja usai pencabutan suspensi saham. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, GIAA menargetkan dapat mengoperasikan sedikitnya 66 armada di luar armada yang dimiliki, yaitu sebanyak 6 armada. Selain itu, Garuda, kata Irfan, juga akan terus memaksimalkan strategi pengembangan jaringan berbasis hub strategis.
Caranya yakni dengan memperkuat konektivitas penerbangan menuju destinasi penerbangan dengan permintaan penumpang yang tinggi dari sejumlah hub penerbangan strategis di Indonesia, diantaranya Jakarta, Denpasar, Makassar hingga Kualanamu (Medan).
Baca Juga: Harga Saham ANTM dan GOTO Kompak Menghijau di Perdagangan Selasa (3/1) Irfan berujar, GIAA bakal mengoptimalkan upaya tersebut dengan memaksimalkan pengoperasian pesawat berbadan besar pada rute penerbangan dengan kinerja positif. “Garuda Indonesia juga akan terus memaksimalkan pertumbuhan pasar umrah sebagai salah satu pangsa pasar yang menjanjikan dengan memaksimalkan aksesibilitas layanan penerbangan langsung umrah dari sejumlah kota besar di Indonesia menuju tanah suci”, imbuh Irfan dalam keterangan tertulis, Selasa (3/1). Sebelumnya, jumlah armada Garuda yang beroperasi masih di bawah 60 unit. Hingga akhir 2022 lalu, Garuda baru mengoperasikan sekitar 53 armada. Sementara itu, tingkat isian penumpang GIAA, menurut materi
public expose tertanggal 27 Desember 2022, berada di level 72,1% pada tahun 2022, naik dari tingkat isian penumpang di tahun 2021 yang baru mencapai 40,2%, sedang tingkat isian kargo GIAA turun dari semula 61,9% di 2021 menjadi 45,9%.
Baca Juga: Suspensi Saham Dicabut, Garuda Indonesia (GIAA) Fokus Perkuat Fundamental Pada 20 Desember 2022 lalu, GIAA telah menerima dana Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 7,5 triliun melalui proses Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Menurut rencana, GIAA akan menggunakan dana tersebut untuk mendukung percepatan pemulihan kinerja Perusahaan khususnya pada lini operasional penerbangan, salah di antaranya melalui program restorasi armada. “Jadi strategi kami dengan masuknya pendanaan Rp 7,5 triliun ini janji kami kepada pemegang saham utama adalah mayoritas dana tersebut kita akan gunakan untuk restorasi pesawat,” tutur Irfan dalam acara public expose 27 Desember 2022 lalu. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli