KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Industri Aromatik Olefin dan Plastik (Inaplas) menyambut baik adanya rencana pungutan pajak karbon atau carbon tax di tahun 2022. Namun, Sekretaris Jenderal Inaplas Fajar Budiono berharap adanya reward dan punishment yang jelas dalam aturan tersebut. "Tapi kita harus dorong juga beberapa industri-industri yang masih mengeluarkan emisi dari batubara harus segera mungkin beralih ke yang low emisi, tapi ya itu tadi low emisi itu juga harus low-cost. Kalau enggak bisa low cost ya ada insentif. Kan nanti jatuhnya ke daya saing," kata Fajar kepada Kontan.co.id, Minggu (23/5). Sektor petrokimia dinilai sudah termasuk industri yang ramah terhadap karbon emisi. Bahkan beberapa anggota Inaplas sudah ada yang memiliki emisi karbon di bawah ambang batas yang ditetapkan.
Sambut baik rencana carbon tax, Inaplas minta reward dan punishment diperjelas
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Industri Aromatik Olefin dan Plastik (Inaplas) menyambut baik adanya rencana pungutan pajak karbon atau carbon tax di tahun 2022. Namun, Sekretaris Jenderal Inaplas Fajar Budiono berharap adanya reward dan punishment yang jelas dalam aturan tersebut. "Tapi kita harus dorong juga beberapa industri-industri yang masih mengeluarkan emisi dari batubara harus segera mungkin beralih ke yang low emisi, tapi ya itu tadi low emisi itu juga harus low-cost. Kalau enggak bisa low cost ya ada insentif. Kan nanti jatuhnya ke daya saing," kata Fajar kepada Kontan.co.id, Minggu (23/5). Sektor petrokimia dinilai sudah termasuk industri yang ramah terhadap karbon emisi. Bahkan beberapa anggota Inaplas sudah ada yang memiliki emisi karbon di bawah ambang batas yang ditetapkan.