SHANGHAI. People’s Bank of China (PBOC) alias Bank Sentral China mengumumkan kembali suntikan dana 340 miliar yual (US$ 52 miliar) ke sistem keuangan. Ini suntikan kali kedua dalam tiga hari terakhir untuk memenuhi lonjakan permintaan dana menjelang libur Tahun Baru Imlek.

Pada Selasa (26/1) kemarin, PBOC sudah menggelontorkan 440 miliar tuan (US$ 67 miliar) ke sistem keuangan melalui operasi pasar terbuka reguler, yang Bloomberg News katakan merupakan yang terbesar dalam tiga tahun terakhir.

Perusahaan-perusahaan China biasanya membayar gaji dan bonus sebelum liburan, yang jatuh pada awal Februari tahun ini. Orang-orang juga secara tradisi saling memberi uang tunai dan hadiah selama periode tersebut.

PBoC pekan lalu membanjiri sistem keuangan dengan lebih dari 1,5 triliun yuan. Beberapa analis mengatakan suntikan dana baru-baru ini adalah pengganti untuk pelonggaran moneter karena PBOC telah menjadi enggan untuk memotong rasio persyaratan cadangan atau proporsi uang bank-bank yang harus disisihkan di tengah kekhawatiran atas dampaknya terhadap mata uang yuan China, yang telah melemah.

Ekonomi China tumbuh di tingkat yang paling lambat dalam seperempat abad pada 2015, di 6,9 %, meningkatkan harapan untuk pemotongan suku bunga lebih lanjut atau persyaratan cadangan.

"Jumlah besar suntikan pasar terbuka menargetkan permintaan uang tunai menjelang liburan. Karena bank sentral telah menjadi kurang bersedia untuk memotong rasio persyaratan cadangan, dana-dana jangka pendek tersebut hanya menjaga keseimbangan pengetatan pasar uang," kata Liu Changjiang, analis obligasi Soochow Securities.

Editor: Yudho Winarto