KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang Indonesia International Sustainability Forum (ISF), Youth Energy & Environment Council (YEC) menyelenggarakan diskusi publik bertajuk "Transisi Energi dan Udara Bersih: Generasi Muda Kunci Perubahan" untuk mengajak generasi muda melek transisi energi. Salah satu pendiri YEC sekaligus Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis di Pertamina New & Renewable Energy Fadli Rahman mengatakan, Indonesia saat ini membutuhkan transisis energi bukan revolusi energi. Pasalnya, Indonesia masih membutuhkan energi fosil tapi cepat atau lambat akan bergeser ke energi baru terbarukan (EBT) hanya berlangsung dengan smooth.
“Karena itu kita percaya ini adalah transisi. Bukan revolusi. Semua harus dilakukan secara bertahap dengan pemanfaatan potensi secara maksimal yang negara bangsa kita punya," ujar Fadli di Jakarta, Rabu (28/8). Baca Juga: Terus Urai Transisi Energi di Indonesia, YEC Kembali Gelar ISF 2024 Kegiatan ini menjadi salah satu langkah bagi YEC untuk ambil bagian dalam perjalanan menuju transisi energi dan capaian Net Zero Emission 2060. Diskusi ini digelar sebagai respons terhadap tantangan global yang semakin mendesak, seperti perubahan iklim dan polusi udara. Fadli menerangkan, perubahan iklim telah menyebabkan kenaikan suhu global yang signifikan dan memperburuk polusi udara di kota-kota besar. Indonesia, sebagai negara kepulauan yang memiliki potensi besar dalam energi terbarukan, memiliki peluang strategis untuk memimpin transisi energi menuju masa depan yang lebih berkelanjutan. Menurut Fadli, kegiatan diskusi publik ini bertujuan untuk menginspirasi generasi muda untuk berkontribusi dalam mencapai target netralitas karbon pada tahun 2050 melalui inovasi dan tindakan nyata di sektor energi.