Sambut KTT G20, Jasa Marga (JSMR) Garap 9 Pekerjaan Beautifikasi Tol Bali Mandara



KONTAN.CO.ID - BALI. PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) melalui anak usahanya, PT Jasamarga Tol Bali terus bersolek menjelang pelaksanaan acara puncak KTT G20. Emiten pelat merah ini pun menyulap Jalan Tol Bali Mandara menjadi tol yang berkonsep ramah lingkungan.

I Ketut Adiputra Karang, Direktur Utama Jasamarga Tol Bali menyampaikan, pihaknya mendapatkan penugasan dari pemerintah, tepatnya Kementerian PUPR, untuk melakukan beautifikasi Tol Bali Mandara dalam rangka menyambut Presidensi G20 tahun ini. Pasalnya, Tol Bali Mandara merupakan akses utama yang menghubungkan venue KTT G20 dengan pintu masuk utama Bali yakni Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Sejak Desember 2021, Jasamarga Tol Bali melakukan 9 pekerjaan untuk beautifikasi Tol Bali Mandara. Pertama, pekerjaan beautifikasi di akses, median, tapper, dan gerbang tol. Kemudian, ada beautifikasi berupa penanaman mangrove di interchange Ngurah Rai dan di KM 3+600 B.


Kedua, ada pekerjaan coating atau pelapisan pada railling Ngurah Rai-Nusa Dua, coating concrete barrier jalur motor dan mobil, serta coating tiang pancang.

Ketiga, terdapat penataan ME Bundaran Ngurah Rai. Keempat, perapihan gerbang tol Benoa, Ngurah Rai, dan Nusa Dua. Kelima, penggantian penutup saluran atau deck drain.

Baca Juga: Pemerintah Lakukan Pengelolaan Jalan Tol Berkelanjutan di Tol Bali-Mandara

Keenam, penggantian penutup manhole concrete barrier. Ketujuh, pemasangan ornamen khas Bali pada tiang penerang jalan umum (PJU) di jalan tol. Kedelapan, pekerjaan irigasi landscape tol.

Kesembilan, pembangunan PLTS di jalan Tol Bali Mandara. PLTS tersebut dibangun oleh Jasa Marga yang berkolaborasi dengan anak usaha PT Bukit Asam Tbk (PTBA), yakni PT Bukit Energi Investama.

PLTS ini terbentang sepanjang kurang lebih 1,5 kilometer atau 250 meter per titik lokasi di sisi pinggir Jalan Tol Bali Mandara. PLTS ini selesai dibangun pada Juli 2022 dan mampu menghasilkan listrik berkapasitas 400 kWp. Listrik dari PLTS ini dipakai untuk kebutuhan kelistrikan sehari-hari seperti PJU, kantor operasional, dan gerbang tol.

"Penggunaan PLTS ini bersifat hybrid. Artinya, listrik dari PLN juga tetap dipakai. Ini mengingat kebutuhan listrik di jalan tol sangatlah besar terutama di malam hari," ungkap Adi ketika menemui awak media di Bali, Rabu (9/11).

Adi menyebut, Jasamarga Tol Bali mengucurkan dana Rp 80 miliar untuk menggarap program beautifikasi Tol Bali Mandara jelang KTT G20. Dana tersebut berasal dari internal perusahaan.

Ia menambahkan, Jasamarga Tol Bali melibatkan banyak masyarakat setempat untuk berpartisipasi dalam program beautifikasi Tol Bali Mandara, terutama untuk pekerjaan penanaman mangrove.

Perusahaan ini juga memastikan, sebagian besar material beautifikasi Jalan Tol Bali Mandara berasal dari dalam negeri. "TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) di Tol Bali Mandara mencapai 70%. Material yang masih diimpor kebanyakan untuk pembangunan PLTS," jelas dia.

Baca Juga: Program Equity Fundraising Jasa Marga (JSMR) Digelar pada Semester I 2023

Adi memastikan, manfaat beautifikasi Jalan Tol Bali Mandara akan terus terasa selepas KTT G20. Apalagi, Jasa Marga Group telah berkomitmen menjadikan Jalan Tol Bali Mandara sebagai jalan tol berkelanjutan.

Untuk tahun 2022, Jalan Tol Bali Mandara hendak didorong menjadi jalan tol hemat energi dengan beberapa indikator seperti efisiensi energi, efisiensi air dan pemanfaatan kembali air, efisiensi material, dan penataan landscape yang rapi, hijau, dan estetik.

Sementara di tahun 2023, jalan tol tersebut ditargetkan menjadi jalan tol for all. Indikatornya adalah peningkatan kualitas fasilitas ramah gender, peningkatan kepedulian masyarakat pengguna jalan tol, dan peningkatan akses investasi ekonomi lokal.

 
JSMR Chart by TradingView

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari