KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para pelaku industri Air Minum dalam Kemasan (AMDK) menyambut momentum Ramadan tahun ini dengan sikap optimistis. Maklum saja,
festive season Ramadan merupakan momentum emas bagi industri AMDK untuk mengerek penjualan yang signifikan. Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Air Minum dalam Kemasan Indonesia (Aspadin), Rachmat Hidayat mengatakan, momentum Ramadan selalu dimanfaatkan para pelaku industri AMDK untuk mencapai target pertumbuhan yang maksimal. Lantaran, permintaan AMDK di momentum tersebut cenderung mengalami peningkatan dibandingkan dengan permintaan pada periode bulan sebelumnya.
"Momen puasa dan lebaran adalah booster pertumbuhan yang paling signifikan setiap tahun bagi industri AMDK. Sesuai pengalaman selama ini selalu naik dibandingkan bulan sebelumnya. Biasanya kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya mencapai double digit," kata Rachmat saat dihubungi Kontan, Jumat (9/4).
Baca Juga: Industri AMDK optimistis catatkan pertumbuhan penjualan hingga 5% di tahun ini Untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan permintaan selama Ramadan, Rachmat bilang para pelaku industri AMDK telah menjalankan sejumlah strategi khusus. Salah satunya dengan menyiapkan pasokan AMDK sebelum bulan Ramadan dimulai pada pekan depan. "Pelaku industri menyiapkan stok sejak awal puasa dengan menambah produksi dan distribusi," sebutnya. Menurutnya, jumlah produksi akan turut naik begitu ada peningkatan permintaan dari konsumen. Begitu pula dengan pendistribusian pasokan AMDK. Menyambut momentum Ramadan, industri AMDK akan menggenjot distribusi pasokan AMDK ke distributor, agen penjualan, dan juga outlet untuk memenuhi seluruh permintaan dari konsumen. Tak hanya memaksimalkan strategi dari lini produksi dan distribusi, berbagai aktivitas promosi pun ikut digencarkan untuk memuluskan target penjualan di momentum Ramadan kali ini. "Bevariasi, antaranya ada potongan harga, hadiah, dan juga bundling," tambah Rachmat. Ketika ditanya perihal bagaimana peningkatan permintaan AMDK di momentum Ramadan tahun ini, Rachmat belum bisa menjawabnya dengan pasti. Sebab biasanya peningkatan permintaan baru akan terasa saat bulan Ramadan sudah dimulai. Meskipun demikian, pihaknya tetap optimistis akan mengerek pertumbuhan positif dengan tetap menjalankan sejumlah strategi untuk menyambut bulan yang diyakininya penuh "berkah" bagi industri AMDK.
Baca Juga: Omzet AMDK galon Sariguna Primatira (CLEO) naik signifikan di masa pandemi Sedikit informasi, industri AMDK ikut terdampak pandemi korona yang melanda Indonesia sejak tahun lalu. Berdasarkan data Aspadin, penjualan AMDK nasional di sepanjang tahun 2020 hanya berkisar 29 miliar liter. Penjualannya hanya bertumbuh 1%-2% dari perolehan pada periode sebelumnya. "Cukup signifikan turun pertumbuhannya. Tahun 2019 kemarin pertumbuhan AMDK berkisar 9%. Tahun 2020 kemarin tumbuhnya hanya sekitar 1%-2%," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli