KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri
hopistality menjadi sektor yang terdampak pertama saat pandemi virus corona (Covid-19) menginfeksi di seluruh dunia, terutama Indonesia. OYO Indonesia sendiri mencatat tingkat okupansi para mitranya anjlok 60% lantaran wabah virus corona. Eko Bramantyo, Country Head Emerging Business, OYO Hotels and Homes Indonesia menuturkan dengan adanya pandemi mau tak mau sektor-sektor bisnis kini harus dapat beradaptasi untuk tetap bertahap dan bangkit kembali saat masa new normal dimulai. Oleh karenanya OYO kini meramu tujuh strategi memasuki era normal baru pandemi corona untuk memulihkan bisnis. Tujuh strategi tersebut antara lain program kualifikasi 'Sanitized Stay’ di Indonesia, setelah sebelumnya program serupa diluncurkan di berbagai wilayah operasional OYO di Asia.
Baca Juga: Kadin sebut sudah ada 6,4 juta pekerja yang di-PHK dan dirumahkan akibat Covid-19 "Adaptasi simpel pertama ialah bisa bertahan di situasi ini, orientasi fokus bisnis jangka panjang. Kami harus punya daya tahan karena kita kan belum tahu seberapa jauh kita akan hadapi ini. Jangka panjang kami sudah lihat akhir bulan Desember 2020 dan Januari 2021 buat bisnis startegi," jelas Eko saat teleconference Peluncuran Program Kualifikasi Sanitized Stay OYO di Indonesia, pada Kamis (11/6). Program kualifikasi ini, kata Eko, merupakan penerapan standar baru untuk meminimalisir kontak fisik pada kegiatan operasional hotel mitra OYO selama pandemi dan pada fase
the new normal. Terdapat protokol yang telah didesain berdasarkan peraturan pemerintah dan regulasi lainnya terkait dengan penerapan social distancing dan prosedur keselamatan selama pandemi. Carlo Ongko, Country Stock Head, OYO Hotels and Homes Indonesia menyebutkan protokol yang diterapkan secara komprehensif pada program Sanitized Stay, meliputi:
Pertama,
physical distancing antara staf properti atau hotel dengan tamu, dengan pengaturan antrean
check in dan
check out. Kedua, kebersihan dan sanitasi bagi para staf, dengan adanya pelatihan bagi para staf karyawan dan tim lapangan, terkait dengan prosedur sanitasi, kesehatan, dan keselamatan selama pandemi sesuai protokol kesehatan.
Ketiga, penyemprotan disinfektan di area publik yang dirasa sering disentuh oleh tangan baik gagang pintu, tombol lift dan lainnya.
Keempat, menerapkan pelayanan
zero touch policy antara staf hotel dengan tamu.
Kelima, menyediakan hand sanitizer dan tempat cuci tangan di ruang publik.
Keenam, memastikan adanya pembersih tangan, masker dan seragam
personal protective equipment atau alat pelindung diri (opsional) untuk karyawan hotel di lapangan.
Ketujuh, saluran bantuan ke Rumah Sakit (RS) terdekat. "Kualifikasi Sanitized Stay program ini sedang disosialisasi nanti ada, audit sisi SOP, prosedur, dan setelah semua lolos akan dapat logo sanitized stay," jelas Carlo. Properti yang telah sesuai dan mengikuti protokol program ini akan mendapatkan label dan logo 'Sanitized Stay' serta akan muncul jika customer menggunakan search filter 'Covid-19 Safe Properties' pada aplikasi OYO.
Kepala Bidang Industri Pariwisata Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta Bambang Ismadi menambahkan agar pelaku usaha wisata dan hospitality dapat patuh dalam penerapan protokol kesehatan di bisnis mereka. "Hotel atau penginapan perlu ada ruang isolasi jika ada tamu yang didapatkan positif atau terkena ya," ujarnya.
Baca Juga: PHRI sebut bonus pekerja di Omnibus Law bebani perusahaan Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat