Sambut program work from Bali, begini respons pengembang



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Properti Bali Benoa (Ganda Land Grup) kejar konstruksi kondominium Lavaya Residence dan Resort.

Direktur Marketing Properti Bali Benoa, Nathalia Sunaidi menyebutkan, saat ini progres konstruksi mencapai 85%. Proyek dengan investasi mencapai Rp 1 triliun ini ditargetkan serah terima akhir tahun nanti.

Lanjutnya, hal tersebut guna mendorong sektor pariwisata di Bali yang terhantam dampak pandemi Covid-19. Terlebih, pemerintah meluncurkan program Work from Bali (WFB), yaitu aktivitas workcation atau “bekerja dari Bali” yang mengakomodir para pekerja milenial agar tetap bisa mengendalikan pekerjaan dan bisnis dari jarak jauh meskipun sedang dalam liburan.


"Kami lihat trennya adalah digital nomad-staycation, dan itu adalah salah satu cara menghilangkan kejenuhan dan mengurangi stres dalam dunia pekerjaan di tengah pandemi Covid-19. Suasana di Bali akan memudahkan para pekerja mengail ide-ide brilian," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (6/5).

Baca Juga: Serah terima ditargetkan akhir tahun ini, progres Lavaya Residence & Resort capai 85%

Optimisme itu juga berangkat, dari riset perusahaan perangkat lunak virtualisasi Amerika Serikat, VMware yang dirilis pada 15 April 2021 lalu. Riset itu menempatkan Indonesia sebagai negara terdepan dalam tingkat penerimaan masyarakat dalam merengkuh pengalaman digital.

Sebanyak 80% dari responden yang disurvei menyebut diri mereka sebagai digitally curious atau digital explorers. Riset tersebut menyebut, 64% digital curious adalah tenaga kerja milenial yang menganggap bekerja sesuatu yang dapat dilakukan di mana pun mereka berada.

Lebih dari 70% responden juga percaya, bahwa mereka dapat mempertahankan tingkat produktivitas di luar kantor.

Nathalia menyebut, program WFB ini sangat membantu di tengah lesunya pariwisata Bali akibat pandemi. Terlebih Kemenparekraf memplot Pulau Bali sebagai satu dari tiga wilayah pariwisata di Indonesia yang memberikan long term visa atau visa jangka panjang bagi wisatawan mancanegara dengan masa waktu lima tahun serta dapat diperbaharui.

Baca Juga: 4 hotel di Bali masuk 100 hotel terbaik di dunia, Capella Ubud peringkat 1

“Inilah yang nanti mendorong lebih banyak masyarakat dunia digital nomad mempertimbangkan Bali sebagai second home atau rumah kedua,” jelasnya.

Saat ini Lavaya Residence telah terserap sebanyak 75% dari 402 unit yang ditawarkan. Adapun harga yang ditawarkan mulai Rp 1,9 miliar.

Seluruh unit dilengkapi perabotan dan penyewaanya dipasarkan oleh Travelio sehingga jangkauan potensi sewanya lebih luas. Harga sewa unit di Lavaya Residence dan Resort berada pada kisaran Rp 750.000-Rp 1,6 juta per hari atau Rp 9 juta-Rp 20 juta per bulan.

Selanjutnya: Adhi Karya (ADHI) suntik modal ke Adhi Commuter Properti sebelum IPO

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli