SAME akan rights issue Rp 2 triliun, kantongi restu dari pemegang saham



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarana Mediatama Metorpolitan Tbk (SAME) akan menggelar penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu II (HMETD II) dengan merilis sebanyak-banyaknya 5,71 miliar saham baru atau 32,4% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. 

Saham baru dalam Penawaran Umum Terbatas (PUT II) ini ditawarkan dengan nilai nominal Rp 20 per saham dan target dana Rp 2 triliun. Dengan hitungan kasar, rights issue pengelola rumah Sakit Omni ini berpeluang dilaksanakan dengan harga Rp 350 per saham. 

Untuk rencana rights issue ini, SAME sudah mendapatkan restu dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar Senin (10/5). 


Dalam prospektus yang dirilis SAME, induk usaha PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) sanggup melaksanakan seluruh haknya, sesuai dengan porsinya sebesar 72,19%. 

Nantinya, jika hanya EMTK yang membeli semua saham baru ini, kepemilikan di SAME akan naik menjadi 81,21%. Sedangkan porsi pemegang saham publik turun menjadi 18,79% dari sebelumnya 27,81%. 

Tanggal pencatatan atau recording date untuk memperoleh saham baru ini adalah 1 Juli 2021.

Dana dari hasi PUT II ini akan SAME gunakan untuk sejumlah tujuan. 

Pertama, sekitar 67,5% dana rights issue untuk ekspansi dan investasi, dengan cara mengambil alih rumah sakit PT Elang Medika Corpora (EMC) dari EMTK. Nilai pembelian ini, Rp 1,35 triliun. 

Persetujuan jual beli 99,999% saham RS EMC ini sudah diteken SAME dan EMTK sejak  22 Februari 2021 lalu. Namun, pengambilalihan harus menunggu dana dari PUT II. 

Kedua, SAME akan menggunakan sebagian dana rights issue untuk melakukan akuisisi rumah sakit lainnya, dalam rangka pengembangan usaha anorganik. Tapi, belum ada keputusan rumah sakit yang dibeli dalam aksi korporasi ini.  

Ketiga, sisa dana akan SAME gunakan sebagai modal kerja, pembayaran utang usaha, hingga pembiayaan kegiatan operasional rumah sakit. 

SAME maraton menggelar penambahan modal. Maret lalu,  HMETD menggelar PUT I dengan nilai Rp 1,2 triliun. Dana tersebut dimanfaatkan untuk pelunasan utang pinjaman.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia