Samindo Resources (MYOH) bersiap masuk bisnis nikel



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Samindo Resources Tbk (MYOH) mulai melirik potensi bisnis kendaraan listrik. Direktur Samindo Resources Gilbert Markus Nisahpih mengungkapkan, pihaknya mencoba menyusun strategi ulang mengingat tren industri yang mulai menuju energi bersih.

Gilbert mengakui, hal ini tidak mudah. Pasalnya energi hijau lainnya masih belum bisa menggantikan peranan batubara.

"Dibanding panas bumi, masih tiga kali lipat dari batubara, terus misalnya tenaga angin, tenaga matahari, ada lagi tenaga arus laut. Saya pikir tidak mudah menyingkirkan batubara sebagai energi utama. Tetapi kami di perusahaan mendorong untuk masuk ke green company," terang Gilbert Kamis (30/9).


Baca Juga: Harga komoditas energi masih melaju, emiten-emiten atur strategi efisiensi

Gilbert melanjutkan, opsi yang dipilih oleh Samindo yakni pengembangan komoditas nikel. Samindo merencanakan ekspansi untuk membangun smelter Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) dan Nikel Sulfat (NiSO4). Gilbert menambahkan, nikel bakal dibutuhkan sebagai bahan baku pembuatan baterai kendaraan listrik. 

Upaya mendorong eksplorasi di sektor nikel juga sebelumnya telah disampaikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Dengan potensi cadangan nikel di Indonesia, Samindo pun siap menyambut peluang bisnis yang ada. Gilbert pihaknya telah menyiapkan ekspansi ini.

"Sekarang kami sudah melakukan pendekatan, ada beberapa tambang nikel yang mungkin kami lakukan joint operation atau take over. Kami juga rencananya sedang mempersiapkan diri untuk membuat smelter," ungkap Gilbert.

Gilbert melanjutkan, pihaknya juga telah melakukan kordinasi dengan beberapa ahli dan pihak yang berpengalaman terkait rencana pembangunan smelter nikel ini.

Baca Juga: Produksi batubara naik tahun ini, begini dampaknya bagi perusahaan jasa tambang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati