JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan hingga tahun 2035 masih banyak kargo Liquefied Natural Gas (LNG) yang tidak terserap. Paling tidak, diperkirakan hingga 2035 ada 60 kargo LNG yang belum ada pembelinya (uncommitted). Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Dirjen Migas), Kementerian ESDM, I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja mengatakan, penyerapan LNG saat ini tercatat untuk kegiatan ekspor LNG ke luar negeri, penggunaan LNG domestik, dan komitmen pembelian LNG dalam bentuk Head Of Agreement (HOA). "LNG kita ada yang contracted export, domestik dan committed," katanya di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (12/7). Meskipun sudah ada penyerapan LNG itu, Wiratja bilang, volume LNG dalam negeri yang belum uncommitted masih sangat besar. Sampai tahun 2035 terdapat 60 kargo LNG yang belum memiliki pembeli. "2035 akan ada uncommitted kargo. Bisa 50 kargo - 60 kargo per tahun rata-rata biasanya," ucap Wirat. Sementara untuk tahun ini, masih ada sekitar 18 kargo LNG uncommitted yang sedang ditender. Dia berharap gas tersebut dapat diserap untuk kebutuhan domestik. Khususnya untuk pembangkit listrik. "Masih ada beberapa 16 kargo - 18 kargo sudah ditender. Ini masih akan dirilis hingga akhir tahun. Kita berharap bisa diserap dalam negeri," tandasnya. Adapun untuk LNG uncommitted yang belum terserap tersebut, kata Wiratmaja, sebagian besar berasal dari kilang Bontang. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sampai 2035, ada 60 kargo LNG yang tidak terserap
JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan hingga tahun 2035 masih banyak kargo Liquefied Natural Gas (LNG) yang tidak terserap. Paling tidak, diperkirakan hingga 2035 ada 60 kargo LNG yang belum ada pembelinya (uncommitted). Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Dirjen Migas), Kementerian ESDM, I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja mengatakan, penyerapan LNG saat ini tercatat untuk kegiatan ekspor LNG ke luar negeri, penggunaan LNG domestik, dan komitmen pembelian LNG dalam bentuk Head Of Agreement (HOA). "LNG kita ada yang contracted export, domestik dan committed," katanya di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (12/7). Meskipun sudah ada penyerapan LNG itu, Wiratja bilang, volume LNG dalam negeri yang belum uncommitted masih sangat besar. Sampai tahun 2035 terdapat 60 kargo LNG yang belum memiliki pembeli. "2035 akan ada uncommitted kargo. Bisa 50 kargo - 60 kargo per tahun rata-rata biasanya," ucap Wirat. Sementara untuk tahun ini, masih ada sekitar 18 kargo LNG uncommitted yang sedang ditender. Dia berharap gas tersebut dapat diserap untuk kebutuhan domestik. Khususnya untuk pembangkit listrik. "Masih ada beberapa 16 kargo - 18 kargo sudah ditender. Ini masih akan dirilis hingga akhir tahun. Kita berharap bisa diserap dalam negeri," tandasnya. Adapun untuk LNG uncommitted yang belum terserap tersebut, kata Wiratmaja, sebagian besar berasal dari kilang Bontang. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News