JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) memperkirakan setidaknya akan ada 11 calon emiten lagi yang berpotensi mendapat pernyataan efektif untuk melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) sampai akhir 2012. Direktur Penilaian Perusahaan BEI Hoesen menuturkan kesebelas emiten tersebut, termasuk dalam 16 emiten pipeline IPO BEI. Ia merinci, sepuluh emiten sudah mengantongi kontrak pendahuluan BEI dan diproses di Bapepam-LK. Satu emiten masih diproses di BEI. Dua perusahaan memutuskan mundur sedangkan tiga perusahaan baru bisa mencatatkan sahamnya. "Dua yang mundur adalah PT Citra Borneo dan PT Pasifik Agro," ujar Hoesen, Rabu (24/10). Menurut Hoesen pertimbangan mundur karena kedua perusahaan belum menemukan harga yang tepat untuk IPO. Adapun emiten yang menargetkan mendapatkan pernyataan efektif pada akhir 2012 namun baru mencatatkan saham di BEI pada Januari 2013 adalah PT Bank Maspion dan PT Cipaganti Citra Graha. Jika perkiraan 11 IPO emiten ini tercapai, maka target BEI untuk jumlah emiten IPO sebanyak 25 emiten bisa terlampaui. Sebagai catatan, hingga Oktober 2012 tercatat sudah 18 perusahaan yang melantai perdana di BEI. Nilai emisi IPO ke-18 perusahaan tersebut mencapai Rp 6,9 triliun. "Kalau ditambah yang 11 lagi, nilai emisinya bisa mencapai Rp 10 triliun," pungkas Hoesen. Selain Maspion dan Cipaganti, perusahaan yang sudah menggelar mini public expose di BEI untuk memperoleh pernyataan efektif IPO pada 2012 antara lain PT Pelita Cengkareng Paper, PT Steer Pipe Industri Indonesia, dan PT Waskita Karya, PT Wismilak Inti Makmur. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sampai akhir 2012, bakal ada tambahan 11 IPO
JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) memperkirakan setidaknya akan ada 11 calon emiten lagi yang berpotensi mendapat pernyataan efektif untuk melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) sampai akhir 2012. Direktur Penilaian Perusahaan BEI Hoesen menuturkan kesebelas emiten tersebut, termasuk dalam 16 emiten pipeline IPO BEI. Ia merinci, sepuluh emiten sudah mengantongi kontrak pendahuluan BEI dan diproses di Bapepam-LK. Satu emiten masih diproses di BEI. Dua perusahaan memutuskan mundur sedangkan tiga perusahaan baru bisa mencatatkan sahamnya. "Dua yang mundur adalah PT Citra Borneo dan PT Pasifik Agro," ujar Hoesen, Rabu (24/10). Menurut Hoesen pertimbangan mundur karena kedua perusahaan belum menemukan harga yang tepat untuk IPO. Adapun emiten yang menargetkan mendapatkan pernyataan efektif pada akhir 2012 namun baru mencatatkan saham di BEI pada Januari 2013 adalah PT Bank Maspion dan PT Cipaganti Citra Graha. Jika perkiraan 11 IPO emiten ini tercapai, maka target BEI untuk jumlah emiten IPO sebanyak 25 emiten bisa terlampaui. Sebagai catatan, hingga Oktober 2012 tercatat sudah 18 perusahaan yang melantai perdana di BEI. Nilai emisi IPO ke-18 perusahaan tersebut mencapai Rp 6,9 triliun. "Kalau ditambah yang 11 lagi, nilai emisinya bisa mencapai Rp 10 triliun," pungkas Hoesen. Selain Maspion dan Cipaganti, perusahaan yang sudah menggelar mini public expose di BEI untuk memperoleh pernyataan efektif IPO pada 2012 antara lain PT Pelita Cengkareng Paper, PT Steer Pipe Industri Indonesia, dan PT Waskita Karya, PT Wismilak Inti Makmur. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News