Sampai akhir tahun, Pegadaian yakin transaksi gadai emas masih tinggi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lebaran tahun 2020 yang bertepatan dengan pandemi covid-19 tidak membuat transaksi gadai emas ikut menurun. Pasalnya, PT Pegadaian (Persero) mencatat sebelum lebaran banyak nasabah yang menebus emas. Namun, pada lebaran hingga saat ini nasabah kembali menggadai emas.

Direktur Jaringan dan Operasi PT Pegadaian Damar Latri Setiawan mengatakan, transaksi gadai per 31 Mei meningkat 18,29% secara ytd, sedangkan nasabah yang menggadai meningkat 7,17%. Perlu diketahui, adapun barang jaminan gadai didominasi oleh emas, yakni sebesar 95% sedangkan sisanya 5%

Baca Juga: Bertransformasi jadi bank digital, berikut tiga strategi Bank Mandiri


“Pegadaian mencatat saat mendekati lebaran, banyak dari nasabah yang melakukan penebusan. Namun, saat lebaran sampai sekarang gadai emas kembali banyak dilakukan,” ujar Damar kepada Kontan.co.id Senin, (15/6).

Lanjut ia, dengan adanya fenomena tersebut Pegadaian memprediksi sampai akhir tahun transaksi gadai emas ditargetkan mengalami peningkatan. Menurutnya, hal itu dikarenakan tingginya nasabah yang melakukan transaksi gadai.

Oleh sebabnya, pihaknya telah melakukan beberapa strategi seperti shifting pemasaran offline ke kanal online, melalui agen gadai maupun komunitas, program khusus untuk nasabah gadai serta melalui Gadai Peduli, sehingga diharapkan akhir tahun nanti pihaknya bisa mencapai target tersebut.

"Kami menargetkan tren gadai tetap meningkat di akhir tahun, sehingga melalui strategi yang telah ditetapkan Pegadaian berharap dapat merealisasikan targetnya,” pungkasnya.

Baca Juga: ULN April 2020 meningkat, ekonom: Pemerintah perlu cermati risiko DSR yang memburuk

Asal tahu saja, sebelumnya Pegadaian telah memaksimalkan transaksi gadai online melalui Pegadaian Digital, sehingga masyarakat yang hendak mengajukan pinjaman ataupun melakukan gadai tidak perlu mendatangi kantor cabang. Program ini diperuntukkan bagi produk gadai konvensional maupun syariah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi