JAKARTA. PT Asuransi Sinar Mas boleh unjuk gigi. Pasalnya, di tengah perlambatan pertumbuhan bisnis asuransi kerugian pasca aturan tarif premi dan pembatasan biaya akuisisi, Asuransi Sinar Mas masih mampu membukukan pertumbuhan premi sebesar 57% atawa menjadi Rp 2,45 triliun sampai April tahun ini (year on year). Nyoman Sudharta, Direktur Asuransi Sinar Mas mengatakan, perolehan premi terbesar masih berasal dari aktivitas usaha asuransi kebakaran, yakni sebesar Rp 1,26 triliun. Diikuti asuransi kesehatan Rp 447 miliar, asuransi kendaraan bermotor Rp 370 miliar, asuransi pengangkutan kapal Rp 177 miliar, dan asuransi rangka kapal Rp 14 miliar. “Kami menargetkan mengantongi pendapatan premi sebesar Rp 4,4 triliun hingga akhir tahun nanti. Adapun, perolehan premi sepanjang tahun lalu mencapai Rp 4,1 triliun,” ujarnya ditemui KONTAN, Kamis (8/5).
Sampai April, premi ASM tumbuh 57%
JAKARTA. PT Asuransi Sinar Mas boleh unjuk gigi. Pasalnya, di tengah perlambatan pertumbuhan bisnis asuransi kerugian pasca aturan tarif premi dan pembatasan biaya akuisisi, Asuransi Sinar Mas masih mampu membukukan pertumbuhan premi sebesar 57% atawa menjadi Rp 2,45 triliun sampai April tahun ini (year on year). Nyoman Sudharta, Direktur Asuransi Sinar Mas mengatakan, perolehan premi terbesar masih berasal dari aktivitas usaha asuransi kebakaran, yakni sebesar Rp 1,26 triliun. Diikuti asuransi kesehatan Rp 447 miliar, asuransi kendaraan bermotor Rp 370 miliar, asuransi pengangkutan kapal Rp 177 miliar, dan asuransi rangka kapal Rp 14 miliar. “Kami menargetkan mengantongi pendapatan premi sebesar Rp 4,4 triliun hingga akhir tahun nanti. Adapun, perolehan premi sepanjang tahun lalu mencapai Rp 4,1 triliun,” ujarnya ditemui KONTAN, Kamis (8/5).