Sampai Februari, FDI ke China US$ 19,3 miliar



BEIJING. China menggaet investasi asing atau foreign direct investment (FDI) sebesar US$ 19,3 miliar selama dua bulan pertama tahun ini. Pertumbuhannya sebesar 10,4% dari periode yang sama tahun lalu. Kementrian Perdagangan China mengatakan, terjadi penurunan tajam investasi di bulan Februari yang disebabkan liburan hari raya Imlek.Shen Danyang, Jurbicara Kementrian Perdagangan China mengatakan, selama musim liburan tahun baru itu, pabrik, kantor, dan toko sering tutup untuk jangka waktu tertentu. Sehingga kegiatan ekonomi tak terlalu bersemagat di periode liburan tersebut.Berdasarkan data kementrian, FDI pada Februari sekitar US$ 8,6 miliar, naik 4,1% dari bulan yang sama tahun lalu. Pertumbuhannya jauh lebih kecil dibanding kinerja Januari yang bisa naik 16,1% year on year. Kementrian mencatat, FDI dari 10 negara Asean terbesar naik 11,6% di periode dua bulan tersebut menjadi US$ 16,9 miliar. Investasi dari AS melompat 43,3% menjadi US$ 711 juta. Sedangkan dari Uni Eropa turun 13,8% menjadi US$ 1,1 miliar. "Meskipun terjadi pelemahan investasi internasional dan kita menghadapi berbagai tantangan, data FDI menunjukkan, investor asing masih memiliki kepercayaan diri atas China," kata Shen.Untuk menggaet investasi asing, China sudah mengubah fokus arus FDI ke sektor manufaktur high-end, sektor jasa modern, industri ramah energi dan lingkungan. Sektor jasa menerima US$ 10,6 miliar FDI di periode Januari-Februari.Di sisi lain, pemerintah China mendorong perusahaan lokla berkespansi. Total investasi perusahaan China keluar negeri mencapai US$ 11,54% di periode dua bulan tersebut.


Editor: Sanny Cicilia