Sampai Februari, serapan gabah Bulog 85.000 ton



JAKARTA. Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Djarot Kusumayakti mengungkapkan, jumlah serapan gabah Bulog hingga Februari 2017 merupakan angka terbesar dalam lima tahun terakhir.

"Februari 2017 angka (serapan) 85.000 ton. Untuk saat ini 2017 masih kecil (serapan gabah), tetapi satu hal kalau dilihat bahwa posisi akhir Februari 2017 itu kami punya serapan terbesar selama lima tahun terakhir," ujar Djarot saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (13/3).

Menurutnya, beberapa tahun terakhir pada bulan Januari hingga Februari atau awal tahun, jumlah serapan gabah tidak ada atau kosonh, ataupun jika ada jumlahnya sangat kecil.


"Biasanya Januari dan Februari nol atau kalau ada serapan kecil sekali, tetapi kemarin lumayan sudah terbesar, dan saya ingin juga (serapan gabah) di Maret ini bisa menjadi yang terbesar dalam tiga empat tahun terakhir," tegas Djarot.

Djarot menegaskan, pihaknya tidak hanya mebgejar target serapan gabah semata, namun juga target ketersediaan beras.

"Kami target bukan hanya sekedar serapan tetapi juga target ketersediaan (beras) juga biat lebih aman," ujarnya.

Stok Beras

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan stok beras pada awal tahun 2017 masih dalam kondisi aman. Saat ini, stok beras yang berada di Perum Bulog mencapai 1,7 juta hingga 1,8 juta ton.

Menurutnya jumlah stok tersebut lebih baik dibandingkan tahun 2016 yang hanya sebesar 800.00 ton. (Pramdia Arhando Julianto)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia