Sampai Juli, penjualan semen turun 4,12%



JAKARTA. Penjualan semen nasional periode Januari - Juli 2015 ini turun 4,12% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Salah satu penyebab penurunan penjualan semen ini lantaran selama Juli 2015, banyak proyek terhenti lantaran pekerjanya libur Lebaran.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, proyek infrastruktur tertunda pengerjaannya pada bulan Ramadan dan libur Lebaran. Kondisi inilah yang menurunkan permintaan semen pada bulan Juli, yang kemudian mempengaruhi penjualan semen sepanjang tahun.

Mengacu data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), penjualan semen pada periode Januari - Juli 2015 tercatat sebanyak 31,34 juta ton. Volume penjualan ini turun ketimbang penjualan semen pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 32,69 juta ton.


"Penurunan penjualan terjadi karena hari kerja di bulan Juli 2015 relatif lebih pendek. Ditambah adanya Hari Raya Idul Fitri, membuat bulan Juli relatif sepi dari kegiatan konstruksi," terang Widodo Santoso, Ketua ASI kepada KONTAN, Selasa (11/8).

Widodo menyatakan, agar penjualan semen tahun 2015 ini bisa tumbuh, maka di sisa lima bulan mendatang, permintaan semen harus tumbuh di atas 5% per bulan. "Saya tetap optimistis permintaan semen lima bulan mendatang akan naik tajam," kata Widodo.

Ada dua alasan Widodo kenapa memproyeksi ada kenaikan penjualan semen di semester II-2015 ini. Pertama,  akan ada proyek infrastruktur yang akan digulirkan pemerintah. "Kedua, anggaran pemerintah daerah mulai dibelanjakan," jelasnya.

Harapan kenaikan penjualan cukup penting bagi industri semen. Maklum, industri semen akan menambah kapasitas produksi tahun ini. Diantara perusahaan semen yang akan merealisasikan pabrik baru adalah; PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) sebesar 1,7 juta ton per tahun, Semen Merah Putih dengan kapasitas 3 juta ton per tahun, dan Siam Cement Group (SCG) dengan kapasitas 1,8 juta ton.

Menanggapi penjualan semen sampai dengan Juli yang loyo, Diah Sasanawati, Corporate Communication Manager PT Holcim Indonesia Tbk belum mau berkomentar. Ia bilang, saat ini kinerja perusahaan masih dalam proses audit. Namun, Diah memastikan, Holcim akan mengoperasikan pabrik baru, yaitu Pabrik Tuban Holcim di Jawa Timur.

Dalam rencana, pabrik baru Holcim ini akan beroperasi dan diresmikan bulan ini. Jika beroperasi, maka pabrik anyar tersebut akan menambah produksi Holcim 40% menjadi 12,5 juta ton per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri