Sampai Juni 2018, Delta Dunia Makmur serap capex US$ 155 juta



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Delta Dunia Makmur Tbk menambah belanja modal atau capital expenditure (capex) pada 2018. Sebelumnya emiten berkode saham DOID ini menganggarkan capex sebesar US$ 200 juta sampai US$ 225 juta untuk 2018.

Direktur Keuangan DOID, Eddy Porwanto mengatakan ada kenaikkan capex guna mengakomodir kontrak baru. “Total perkiraan belanja modal sampai dengan akhir 2018 sekitar US$ 280 juta sampai US$ 300 juta. Sebagian besar dana untuk belanja modal berasal dari internal cash dan pinjaman dari perusahaan leasing,” katanya kepada Kontan.co.id, Minggu (12/8).

Eddy mengaku DOID menganggarkan belanja modal yang cukup besar di 2018 ini dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan penggantian alat alat yang sudah waktunya diganti atau tua. Sampai dengan semester I-2018, DOID telah membelanjakan US$ 155 juta.


Pada tahun ini, DOID menargetkan mampu mendapatkan kontrak sebesar US$ 7 miliar, dan target itu sudah tercapai sampai semester I-2018. Pada semester II-2018, perusahaan tengah membidik 3 kontrak baru dan targetnya penandatanganan kontrak ini akan dilakukan di kuartal III-2018.

Ketiga kontrak itu adalah, pertama kontak Tanah Bumbu Resources senilai US$ 500 juta dengan durasi sampai 2024, Kedua kontrak dari PT Angsana Jaya Energi senilai US$ 143 juta, kontrak ini menjadi kontrak perpanjangan dari kontrak yang akan berakhir pada tahun ini menjadi 2020 mendatang, dan ketiga kontrak dengan Insani Baraperkasa senilai US$ 340 juta dengan durasi hingga 2025.

“Pembicaraan mengenai kontrak baru masih berjalan. Harga batubara bagus saat ini dan diperkirakan akan bertahan di atas US$ 80 per ton sampai beberapa tahun ke depan. Dengan stabilnya harga batubara, tentu potensi kotrak baru cukup baik,” papar Eddy.

Meskipun demikian, Eddy mengaku fokus utama DOID saat ini untuk meningkatkan volume produksi di paruh ke 2 tahun 2018. “Ini agar target yang sudah kami canangkan bisa tercapai. Kami akan fokus dengan meningkatkan utilisasi dari alat berat kami sehingga operational excellence BUMA bisa kembali manjadi lebih baik,” ungkapnya.

Dia berharap dengan adanya peningkatan produksi, DOID dapat mencapai target pendapatan pada 2018 sebesar US$ 825 juta sampai US$ 875 juta.

Sampai semester I-2018, pendapatan bersih DOID mencapai US$ 384,47 juta dengan laba bersih US$ 18,2 juta atau naik 109,8% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 8,67 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .