KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi pembiayaan anggaran sampai dengan Mei 2020 mencapai Rp 356,1 triliun. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, realisasi pembiayaan anggaran tersebut setara 41,7% dari target APBN 2020 di Perpres 54/2020 yang senilai Rp 852,9 triliun. Jumlah tersebut melejit 122,6% dibandingkan dengan realisasi di periode sama tahun lalu yang hanya Rp 159,9 triliun. Tambahan pembiayaan yang sangat signifikan ini, lantaran ketidakpastian tinggi yang dipengaruhi oleh kondisi global maupun domestik.
Baca Juga: Sri Mulyani pastikan tarik PPh Netflix, Spotify, dan Zoom setelah konsensus global Adapun komponen pembiayaan anggaran ini terdiri atas pembiayaan utang, pembiayaan investasi, pemberian pinjaman, kewajiban penjaminan, serta pembiayaan lainnya. Untuk pembiayaan utang pada periode Januari sampai dengan Mei 2020 sudah mencapai Rp 360,7 triliun, atau setara dengan 35,8% dari pagu APBN 2020 dalam Perpres 54/2020 sebesar Rp 1.006,4 triliun. Realisasi ini naik 123% apabila dibandingkan dengan periode sama di tahun 2019 yang hanya sebesar Rp 161,7 triliun. Pembiayaan utang ini, disokong oleh penerbitan surat berharga negara (SBN) neto dan pinjaman neto. Sampai saat ini, pembiayaan utang masih
on-track dan menunggu Surat Keputusan Bersama (SKB) II antara Kemenkeu dengan Bank Indonesia (BI) untuk pembiayaan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Secara lebih rinci, pembiayaan SBN neto tercatat sudah mencapai Rp 369 triliun atau 67,1% dari target APBN 2020 di Perpres 54/2020 senilai Rp 999,4 triliun. Dengan kata lain jumlah ini meningkat 98,3% dari realisasi tahun lalu yang hanya Rp 186 triliun. "Pasar SBN sudah mulai
bullish seiring dengan tren penawaran yang masuk di lelang surat utang negara (SUN) yang mulai naik sejak April. Bahkan
incoming bid dari investor asing sudah berada pada kondisi normal seiring dengan terjadinya net buy dari investor asing pada beberapa pekan terakhir," kata Sri Mulyani. Sementara itu, realisasi pinjaman neto mencapai negatif Rp 8,3 triliun dari target positif di APBN 2020 yang sebesar Rp 7 triliun. Realisasi ini terkontraksi 65,8% apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang negatif Rp 3 triliun.
Untuk pembiayaan investasi realisasinya terkontraksi Rp 6 triliun, pemberian pinjaman mencapai Rp 1,7 triliun, kewajiban penjaminan juga terkontraksi Rp 0,4 triliun, serta realisasi pembiayaan lainnya mencapai Rp 0,2 triliun. "Ini angkanya memang terlalu kecil untuk kami sampaikan pada hari ini," kata Sri Mulyani.
Baca Juga: Menkeu: Progres realisasi PEN untuk insentif dunia usaha sekitar 6,8% Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat