Sampai Oktober, penjualan SMGR naik 15%



JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) berhasil mempertahankan pertumbuhan penjualan. Volume penjualan semen SMGR mencapai 20,95 juta ton sepanjang Januari-Oktober 2013. Jumlah tersebut tumbuh 15,2% dari periode yang sama tahun sebelumnya, 18,19 juta ton.

Penjualan semen di pasar lokal masih mendominasi dengan porsi 98,6%. Angka penjualan semen domestik SMGR naik 14% dari 18,13 juta ton ke posisi 20,66 juta ton. Sedangkan, penjualan ekspor hanya 1,4%. Namun, angka ini melonjak 370,5%, dari 61.749 ton jadi 290.542 ton.

Dari tiga segmen SMGR, penjualan Semen Indonesia paling mendominasi, yaitu sebanyak 10,78 juta ton. Angka tersebut naik 17,2% dibandingkan posisi Oktober 2012. Lalu, Semen Padang tercatat 5,33 juta ton, meningkat 6,7%. Terakhir, Semen Tonasa membukukan penjualan 4,47 juta ton, melesat 22,3%.


Sekretaris Perusahaan SMGR Agung Wiharto mengatakan, pertumbuhan volume per Oktober ini masih sejalan dengan target perseroan ini. "Sampai akhir tahun, target volume penjualan kita tumbuh 14%," ungkap dia kepada KONTAN.

Bila dilihat seksama, penjualan semen SMGR ini tumbuh lebih tinggi dibanding konsumsi industri. Selama 10 bulan pertama 2013, total konsumsi semen naik cuma 6,4% dari 44,83 juta ton menjadi 47,69 juta ton.

Kontribusi penjualan di dalam Pulau Jawa masih mendominasi, yakni 56,16% atau 26,48 juta terhadap total konsumsi semen lokal 47,15 juta ton. Konsumsi semen di Pulau Jawa ini meningkat 7,2% dari sebelumnya 24,71 juta ton. Konsumsi semen tertinggi selanjutnya berdasarkan wilayah, yaitu di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

Pada kuartal III tahun ini, pendapatan SMGR tumbuh 27,3% dari Rp 13,66 triliun menjadi Rp 17,39 triliun. Namun, beban pokok penjualan SMGR naik 31,5% menjadi Rp 9,55 triliun. Akibatnya, labanya juga naik 15,3% menjadi Rp 3,9 triliun.

Analis Samuel Sekuritas Adrianus Bias Prasuryo memproyeksikan, permintaan domestik semen hanya akan naik 6%. Harga SMGR turun 0,37% di Rp 13.450, kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana