Sepagi ini, Lombok sudah dilanda 14 gempa susulan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ancaman gempa masih dirasakan warga Lombok, Nusa Tenggara Barat. Badan Meterorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merekam, sudah ada 14 gempa susulan di Lombok yang terjadi sejak Senin dini hari tadi hingga pagi ini (30/7).

Magnitudo gempa yang terjadi di berselingan di Lombok Utara, Lombok Timur, dan Lombok Tengah ini antara 2,8 Skala Richter - 4,3 SR, dengan kedalaman 5 kilometer (km) sampai 16 km.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyebut lewat akun Twitternya, sudah 14 orang meninggal akibat gempa ini, dan lebih dari 1.000 unit rumah rusak.


"Secara umum infrastruktur masih berfungsi. Bandara Lombok dan Bali normal. Pendaki Gunung Rinjani masih dievakuasi. Pendataan masih dilakukan," tulis akun @Sutopo_PN kemarin. 

Sedangkan Presiden Joko Widodo seperti dikutip dari lama Sekretariat Kabinet dijadwalkan meninjau kawasan gempa pagi ini. Kemarin, presiden sudah meminta jajaran pejabat untuk segera bertindak.

“Saya sudah perintahkan kepada BNPB, kepada Menteri PU, kepada Mensos, kepada Panglima juga, untuk segera bergerak membantu masyarakat yang terkena musibah,” ujar Presiden, Minggu. Jokowi berharap, proses bantuan sudah terorganisasi pada Minggu sore atau Senin pagi, baik dari pusat, provinsi, dan kabupaten.

Kemarin, Minggu (29/7), kawasan Lombok, Bali, dan Sumbawa diguncang gempa bumi tektonik. Dini hari kemarin, kekuatannya mencapai 6,4 dengan kedalaman sampai 24 km. 

BMKG menyebut, gempa di kawasan Lombok ini tak berpotensi tsunami. 

Mengutip informasi Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Sudiyono pada Kompas.com, jumlah pendaki yang berada di Gunung Rinjani saat terjadi gempa Minggu mencapai 825 orang, baik wisatawan asing maupun domestik.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam pengumumannya, meminta seluruh masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia