JAKARTA. Dampak penurunan harga emas yang terjadi sejak tahun lalu memang menyeret bisnis pembiayaan beragun emas PT Pegadaian (Persero). Namun, bisnis pembiayaan emas dengan skema beli cicil atau beli tunai yang juga dilakoni perusahaan pembiayaan pelat merah tersebut malah naik daun. Lihat saja, sampai September 2014, omset dari penjualan sebanyak 1,4 ton emas Pegadaian mencapai Rp 600 miliar. Sebanyak 60% di antaranya dibeli oleh nasabah dengan cara tunai, dan 40% sisanya melalui skema cicilan. Lini usaha penjualan emas ini masih mini ketimbang gadai emas yang sudah 95% mendominasi bisnis perseroan. “Sekarang strategi kami adalah memanfaatkan penurunan harga emas dengan penjualan emas, sehingga tidak melulu mengandalkan gadai emas. Harga turun, masyarakat banyak yang mau beli, baik beli tunai maupun cicil. Kami harapkan, kami bisa menjual hingga 2 ton emas sampai akhir tahun atau sekitar Rp 1 triliun,” ujar Dwi Agus Pramudya, Direktur Keuangan Pegadaian, kemarin.
Sampai September 2014, Pegadaian jual emas 1,4 ton
JAKARTA. Dampak penurunan harga emas yang terjadi sejak tahun lalu memang menyeret bisnis pembiayaan beragun emas PT Pegadaian (Persero). Namun, bisnis pembiayaan emas dengan skema beli cicil atau beli tunai yang juga dilakoni perusahaan pembiayaan pelat merah tersebut malah naik daun. Lihat saja, sampai September 2014, omset dari penjualan sebanyak 1,4 ton emas Pegadaian mencapai Rp 600 miliar. Sebanyak 60% di antaranya dibeli oleh nasabah dengan cara tunai, dan 40% sisanya melalui skema cicilan. Lini usaha penjualan emas ini masih mini ketimbang gadai emas yang sudah 95% mendominasi bisnis perseroan. “Sekarang strategi kami adalah memanfaatkan penurunan harga emas dengan penjualan emas, sehingga tidak melulu mengandalkan gadai emas. Harga turun, masyarakat banyak yang mau beli, baik beli tunai maupun cicil. Kami harapkan, kami bisa menjual hingga 2 ton emas sampai akhir tahun atau sekitar Rp 1 triliun,” ujar Dwi Agus Pramudya, Direktur Keuangan Pegadaian, kemarin.