Sampai September, AHAP cetak premi Rp 208 miliar



JAKARTA. PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk mengumpulkan premi sebanyak Rp 208 miliar pada sembilan bulan tahun ini. Angka tersebut meningkat 17,5% jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.

Walaupun premi naik, perolehan hingga bulan September ini masih jauh dari target. Sepanjang tahun 2014 ini, asuransi yang mejeng di lantai bursa dengan kode saham AHAP ini membidik target premi Rp 350 miliar.

Alhasil, AHAP baru mencapai 59,43% dari target.  "Kami tetap optimistis bisa mencapai target atau setidak-tidaknya mendekati target. Mungkin bisa dicapai sekitar 92%-95%," ujar Lim Eng Tjiang, Direktur PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk kepada KONTAN, kemarin.


Jalur penjualan asuransi AHAP masih didominasi oleh broker yakni sekitar 40%. Kemudian, lini distribusi agen menyumbang 27% terhadap seluruh penjualan AHAP.

AHAP juga menjual produk asuransi lewat perusahaan pembiayaan. Distribusi dengan cara ini berkontribusi 20% terhadap penjualan AHAP. Sisanya adalah penjualan melalui marketing.

Selain mencatatkan kenaikan premi, AHAP juga mengerek pendapatan dari underwriting dan hasil investasi di kuartal ketiga tahun ini.

Pada periode Juli hingga September 2014, AHAP mengantongi pendapatan dari underwriting sebesar sebesar Rp 16,3 miliar. Dengan demikian, sembilan bulan pertama tahun ini, AHAP meraih pendapatan underwriting sebesar Rp 41 miliar atau naik 24% setahun terakhir atau year on year (yoy).

Sementara itu, hasil investasi AHAP melompat 19% menjadi Rp 4,3 miliar ketimbang kuartal ketiga tahun lalu.

Jumlah klaim yang harus dibayarkan oleh AHAP meningkat 36% dari kuartal ketiga tahun lalu menjadi Rp 86 miliar. Walaupun beban klaim naik, laba AHAP masih bisa tumbuh.

Pada kuartal ketiga tahun lalu, laba bersih AHAP sebesar Rp 10,1 miliar. Pada periode yang sama tahun ini, AHAP mampu mencetak laba bersih hingga Rp 10,3 miliar.

Dalam waktu dekat, AHAP belum memiliki rencana melebarkan sayap bisnis dengan meluncurkan produk baru. Perusahaan memilih meningkatkan pelayanan terhadap nasabah untuk meningkatkan kinerja. "Lihat situasi saja, saat ini sih kami lebih menitikberatkan pada intensifikasi bisnis," jelas Lim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan