Sampai tengah tahun, produksi benih padi PT Pertani baru 23% target



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga semester I tahun ini, produksi benih padi PT Pertani baru sekitar 15.000 ton dari target produksi sebesar 63.000 ton tahun ini. Artinya, produksi ini baru mencapai 23% dari total target.

Produksi benih padi Pertani ini pun menurun 25% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dimana, produksi benih padi Pertani pada semester I 2017 sebesar 20.000 ton.

Direktur Utama PT Pertani Wahyu mengatakan, penurunan ini diakibatkan tidak adanya program subsidi benih lagi. Karena itu, Perpadi hanya menyasar pasar komersial serta mengerjakan program pemerintah.


“Tahun lalu masih ada program subsidi pemerintah, sekarang tidak ada. Sekarang free market semua. Yang proyek pemerintah juga kan bersaing dengan produsen lain,” ujar Wahyu, Senin (9/7).

Wahyu menjelaskan, program pemerintah yang ada saat ini berupa bantuang langsung ke masyarakat (BLM), juga bantuan-bantuan dari pemerintah baik dari pusat maupun daerah.

Wahyu menjelaskan, dari target produksi benih padi sebesar 63.000 ton, 43.000 ton akan dialokasikan untuk program pemerintah dan 20.000 ton untuk pasar komersial. Dari produksi saat ini yang baru mencapai 15.000 ton, sekitar 3.000 - 5.000 ton ditujukan untuk pasar komersial.

Tak hanya padi, Pertani juga turut memproduksi benih jagung dan benih bawan putih. Semester I, Pertani mencatat produksi benih jagung baru sekitar 3.500 ton dari target 10.000 ton dan benih bawang putih sekitar 1.000 ton dari target 2.500 ton.

Sementara, Wahyu pun mengakui bahwa pihaknya sudah tidak memproduksi benih kedelai. Hal ini dikarenakan terdapat berbagai kendala di daerah. Padahal, berdasarkan catatan Kontan.co.id, di 2017, Pertani mencatat penjualan benih kedelai sebesar 1.200 ton.

Meski produksi benih Pertani belum sesuai dengan target, tetapi Wahyu mengatakan pihaknya akan menggenjot produksi benih di semester II ini. “Produksi akan kami kejar di semester II,” tandas Wahyu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia