Sampoerna Agro: Implementasi B35 Diharapkan Mampu Meningkatkan Serapan CPO



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) menargetkan produksi Tandan Buah Segar (TBS) tumbuh 5% sampai 10% di tahun 2023 dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya. 

Head of Investor Relation Sampoerna Agro Stefanus Darmagiri mengatakan target produksi itu sejalan dengan kondisi curah hujan yang sangat baik dalam dua tahun terakhir ini. 

“Sehingga kami melihat bahwa produksi tahun ini akan lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” ujar dia kepada Kontan.co.id, Senin (20/3). 


Baca Juga: SGRO Siapkan Belanja Modal Hingga Rp 700 Miliar

Di samping itu, perseroan juga melihat prospek bisnis CPO masih akan ditopang oleh adanya implementasi B35 Indonesia yang telah dimulai pada bulan Februari 2023. Hal itu diharapkan dapat meningkatkan permintaan minyak kelapa sawit di Indonesia. 

Di samping itu dengan permintaan minyak nabati yang masih kuat pada awal tahun 2023 serta adanya perbaikan permintaan untuk pangan dunia, diharapkan dapat mempertahankan permintaan CPO dunia.

Untuk proyeksi pertumbuhan laba dan pendapatan pada 2023, SGRO belum bisa menyampaikan target yang diinginkan. Menurutnya, target ini sangat ditentukan oleh harga jual CPO, di mana sangat bergantung mekanisme pasar dan fluktuatif harga. 

Namun demikian, perseroan tetap menjalankan strategi bisnis dengan fokus kepada program intensifikasi guna meningkatkan produktivitas, seperti mekanisasi, water management system dan perbaikan infrastruktur serta digitalisasi.

Sebagai informasi, penjualan SGRO hingga kuartal III-2022 meningkat tipis 0,25% year on year (YoY) menjadi Rp 3,91 triliun. Di periode yang sama, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 58,21% (YoY) menjadi Rp 806,33 miliar.

 
SGRO Chart by TradingView

Dari sisi operasional, produksi tandan buah segar (TBS) inti SGRO naik 6% (YoY) menjadi 928.009 ton per kuartal III-2022. Di sisi lain, produksi tandan buah segar (TBS) eksternal SGRO turun 14% (YoY) menjadi 458.132 ton. Produksi CPO SGRO juga turun 5% (YoY) menjadi 284.314 ton.

Dalam catatan KONTAN, SGRO memiliki luas lahan tertanam hingga mencapai 167.787 hektare (ha). Dari situ, luas lahan kebun yang telah menghasilkan mencapai 124.624 ha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .