KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat ini India sudah menetapkan tarif impor yang tinggi untuk produksi crude palm oil (CPO) yakni sebesar 15% dan produk olahannya sebesar 25%. India pun akan kembali mengerek bea impor untuk CPO dan turunannya menjadi 44% dan 54%. Head of Investor Relations PT Sampoerna Agro Tbk Michael Kesuma mengatakan, saat ini masih terlalu dini untuk melihat apakah bea masuk yang ditetapkan India tersebut sudah berdampak terhadap kinerja Indonesia atau tidak. “Masih harus menunggu data terkait ekspor,” kata Michael kepada Kontan.co.id, Rabu (11/4). Sebagai perbandingan, Michael juga mengatakan, pihaknya selalu memantau volume ekspor dari negara lain ke India untuk melihat apakah ada tren penurunan permintaan minyak sawit.
Sampoerna Agro melihat terlalu dini dampak dari kenaikan bea impor India
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat ini India sudah menetapkan tarif impor yang tinggi untuk produksi crude palm oil (CPO) yakni sebesar 15% dan produk olahannya sebesar 25%. India pun akan kembali mengerek bea impor untuk CPO dan turunannya menjadi 44% dan 54%. Head of Investor Relations PT Sampoerna Agro Tbk Michael Kesuma mengatakan, saat ini masih terlalu dini untuk melihat apakah bea masuk yang ditetapkan India tersebut sudah berdampak terhadap kinerja Indonesia atau tidak. “Masih harus menunggu data terkait ekspor,” kata Michael kepada Kontan.co.id, Rabu (11/4). Sebagai perbandingan, Michael juga mengatakan, pihaknya selalu memantau volume ekspor dari negara lain ke India untuk melihat apakah ada tren penurunan permintaan minyak sawit.