Sampoerna Agro (SGRO) bakal genjot produksi CPO di kuartal empat tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) optimistis bisa menggenjot kapasitas produksi minyak sawit mentah (CPO) nya di kuartal keempat tahun ini. Secara keseluruhan volume produksi CPO perseroan di semester kedua tahun ini akan lebih baik dari pada semester sebelumnya.

Michael Kesuma, Head of Investor Relations SGRO mengatakan beberapa bulan terakhir siklus panen di kebun mulai membaik dengan peningkatan yang signifikan di periode Juli-Agustus. "Diharapkan bulan Oktober ini tetap terus meningkat," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (6/10).

Adapun untuk volume produksi SGRO sampai dengan kuartal tiga kemarin, manajemen belum dapat membagikan detilnya karena masih dihitung. "Tapi masuk kuartal keempat ini kami optimistis produksi bakal lebih baik daripada kuartal ketiga," terang Michael.


Baca Juga: Adhi Karya (ADHI) diprediksi bisa realisasikan kontrak baru Rp 13,5 triliun tahun ini

Bahkan untuk keseluruhan semester kedua tahun ini SGRO memproyeksikan volume produksi CPO naik 30%-50% dibandingkan semester pertama tahun 2020 sekarang. Perseroan juga sebelumnya memprediksi volume produksi di semester kedua bakal berkontribusi 60% dari total volume produksi satu tahun ini.

Sedangkan untuk full year tahun ini, Michael bilang manajemen memperkirakan volume produksi cenderung stagnan bahkan agak sedikit turun dibandingkan perolehan tahun lalu. Berkaca pada laporan keuangan perseroan tahun lalu tercatat volume produksi CPO SGRO mencapai 385.079 ton.

Produksi yang tidak mengalami peningkatan di tahun ini dipengaruhi oleh musim dan cuaca yang berdampak bagi panen sawit, serta kondisi pasar komoditas sawit dunia. Sedangkan terkait tren harga, menurut Michael dalam beberapa minggu ini masih lumayan membaik.

Harga jual CPO perusahaan dalam dua minggu terakhir berkisar Rp 9.000 per kilogram (kg), sempat turun di kisaran Rp 8.000 per kg serta mencapai titik tertinggi di kisaran Rp 10.000 per kg. Harga tersebut cenderung fluktuatif, sehingga Michael enggan memproyeksikan lebih lanjut tren harga jual perseroan.

Baca Juga: PGN alirkan gas untuk 5 pelanggan industri baja dan logam

Adapun berkaca pada laporan keuangan perseroan tahun lalu, harga jual rata-rata CPO SGRO sepanjang tahun 2019 sekitar Rp 6.800 per kg. Dimana pada akhir tahun harga CPO sempat berada pada level tinggi MRY (Ringgit Malaysia) 3.025 per ton atau sekitar Rp 10.000 per kg.

Editor: Tendi Mahadi