Sampoerna Agro (SGRO) Catat Produksi 382.000 Ton Tandan Buah Segar pada Kuartal I



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) mencatatkan produksi tandan buah segar (TBS) sebesar 382.000 ton di kuartal I 2023. Direktur Utama SGRO, Budi Setiawan Halim mengatakan, produksi TBS Perseroan turun 3% secara tahunan alias year on year (YoY) dan turun 22% secara kuartalan.

Secara rinci, produksi TBS dari kebun inti sebanyak 265.000 ton dan kebun eksternal 117.000 ton di kuartal I 2024.

Produksi dari kebun di Sumatera mengalami koreksi 21% secara tahunan ke 203.000 ton di kuartal I 2024. Hal ini dikarenakan usia pohon sawit di wilayah ini sudah melewati umur prima di 15 tahun.


Sementara produksi dari kebun di Kalimantan naik 33% YoY ke 179.000 ton. Umur tanaman di kebun ini relatif lebih muda dibandingkan kebun Sumatera

Baca Juga: Biaya Operasi Meningkat, Bali United (BOLA) Catatkan Rugi Bersih Rp 3,71 Miliar

“Produksi TBS di kuartal I 2024 sudah mencapai 20% dari target total produksi TBS di tahun ini,” ujarnya dalam RUPST SGRO Tahun Buku 2023, Senin (27/5).

Budi memaparkan, volume produksi CPO SGRO sebesar 80.000 ton di kuartal I 2024, turun 3% YoY. Tingkat ekstraksi CPO konsolidasi sebesar 21,8% di periode tersebut.

Pada kuartal I 2024, volume penjualan CPO SGRO tercatat 77.000 ton. Ini turun 22% YoY dan turun 28% secara kuartalan.

Sementara, harga jual rata-rata CPO SGRO tercatat Rp 11.856 per kilogram di kuartal I 2024. Ini turun 2% YoY, tetapi naik 6% secara kuartalan.

Volume produksi inti sawit (palm kernel/PK) tercatat 19.000 ton, turun 5% YoY. Sejalan, volume penjualan PK juga turun 20% YoY ke 18.000 per ton di kuartal I 2024. 

“Harga jual rata-rata inti PK senilai Rp 5.990 per kilogram, naik 8%,” ungkapnya.

Baca Juga: Dharma Polimetal (DRMA) Targetkan Pertumbuhan 10% pada Tahun 2024

SGRO mengantongi penjualan Rp 1,13 triliun di kuartal I 2024, turun 19,07% dari Rp 1,40 triliun di kuartal I 2023. 

Namun, SGRO mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 100,32 miliar di akhir Maret 2024. Ini naik 30,5% dari Rp 76,22 miliar di akhir Maret 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi