KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten sawit, PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) optimistis lini bisnis di sektor penjualan benih sawit di tahun 2024 akan bertumbuh. Head of Investor Relation Sampoerna Agro Stefanus Darmagiri mengatakan optimisme ini tak lepas dari adanya kegiatan program Peremajaan Perkebunan Sawit Rakyat (PSR) yang dicanangkan pemerintah serta kegiatan
replanting kebun yang diharapkan akan lebih besar pada tahun 2024. "Kami melihat bahwa penjualan benih sawit perseroan akan lebih baik tahun ini," kata Stefanus kepada Kontan, Jumat (26/1) malam.
Stefanus menyebutkan, produksi benih sawit DGRO hingga kuartal III-2023 mencapai 17,1 juta ton. Volume produksi ini meningkat 3% jika dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya. "Melalui merek dagang “DxP Sriwijaya” dan memproduksi 12 varietas benih sawit unggulan, SGRO melalui anak Perusahaan PT Bina Sawit Makmur menduduki posisi kedua dalam pangsa pasar benih sawit di Indonesia sekitar 15% pada kuartal III-2023," kata Stefanus. Ia bilang, lini bisnis benih sawit berkontribusi sekitar 3% terhadap penjualan atau
revenue dari SGRO.
Baca Juga: Sampoerna Agro (SGRO) Optimistis Kinerja 2024 Tumbuh Positif, Cek Rekomendasi Analis Sebagai informasi tambahan, selain digunakan untuk perkebunan milik sendiri, benih unggul SGRO ini juga dijual ke industri sawit lainnya. SGRO berkomitmen untuk terus melanjutkan upaya penelitian dan pengembangan benih unggul, guna melahirkan inovasi yang lebih besar di tahun-tahun mendatang. Pendistribusian benih sawit yang dilakukan SGRO mencakup hampir seluruh wilayah Indonesia yaitu Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua, termasuk pendistribusian ke petani skala kecil.
Selain itu, SGRO juga memiliki fasilitas unit pengolahan benih, dan laboratorium terpadu yang khusus menangani bidang tanah, daun, mikrobiologi, kultur jaringan, dan bioteknologi yang berlokasi di Palembang, Sumatera Selatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat