Sampoerna Agro (SGRO) optimistis dapat meningkatkan panen kebun inti pada tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi pasar minyak sawit yang bergejolak tak menyurutkan PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) menggenjot bisnisnya sepanjang tahun 2020 ini. Sebab kata Michael Kesuma, Head of Investor Relations SGRO secara fundamental permintaan di pasar masih tetap stabil.

Selama ini harga ditentukan oleh sentimen-sentimen yang membuat harga jual naik turun. "Saat ini pasokan (CPO) tidak terlalu banyak, soalnya sekarang memang musim panen rendah (low cycle period)," terangnya kepada Kontan.co.id, Jumat (3/4).

Baca Juga: Kementan siapkan strategi untuk dorong ekspor komoditas pertanian di luar China


Pasokan yang ketat membuat harga punya kesempatan untuk naik. Adapun di tengah wabah covid-19 ini perusahaan melihat demand akan minyak sawit belum surut, dimana produk seperti makanan dan consumer goods yang membutuhkan bahan baku dari turunan CPO masih terus meningkat.

Mengenai target penjualan tahun ini, manajemen belum dapat menerangkan secara rinci. Yang pasti kata Michael, SGRO tetap mengusahakan kenaikan produktivitas di perkebunan inti.

Baca Juga: BPS: Nilai tukar petani turun 1,22% di Maret 2020

"Diharapkan ada peningkatan (panen) kebun inti tahun ini kisaran 5%," ujarnya. Perusahaan diketahui memiliki 45 ribu hektar kebun inti dengan total produksi Tandan Buah Segar mencapai lebih dari 1 juta ton dalam setahun.

Soal belanja modal alias capital expenditure (capex), perusahaan akan lebih selektif dalam menggunakan anggarannya. Nominal capex yang direncanakan tahun ini masih sekitar Rp 600 miliar yang sebagian besar untuk pemeliharaan aset baik perkebunan maupun pabrikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .