Sampoerna Agro (SGRO) Serap Capex Rp 123 Miliar di Kuartal I 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) menyerap realisasi belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 123 miliar pada kuartal I-2024.

Head of Investor Relation Sampoerna Agro, Stefanus Darmagiri, mengatakan sebesar 50% realisasi dari capex pada kuartal I-2024 itu digunakan untuk fixed asset. Sisanya, digunakan untuk kegiatan plantation.

“Pada tahun 2024 ini, kami menganggarkan capex sebesar Rp 400 miliar – Rp 700 miliar. Sehingga, per kuartal I-2024 ini kami sudah menggunakan sekitar 18% – 30% terhadap rencana anggaran capex 2024,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (22/5).


Baca Juga: Naik 30,5%, Sampoerna Agro (SGRO) Catat Laba Rp 100,32 Miliar di Kuartal I 2024

Meskipun tidak menyebutkan jumlah pasti, Stefanus mengatakan, produksi tandan buah segar (TBS) dan crude palm oil (CPO) SGRO hingga bulan April 2024 dipengaruhi oleh adanya cuti lebaran. Namun, SGRO berharap produksi TBS Perseroan akan pulih pada bulan Mei ini.

Sehingga, SGRO mengharapkan produksi TBS pada kuartal II 2024 akan mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Sebab, produksi pada kuartal I biasanya merupakan low cycle production. 

“Adapun strategi yang Perseroan lakukan dalam menjaga produksi pada tahun ini adalah dengan terus menjalankan program-program yang telah dijalankan pada tahun-tahun sebelumnya, seperti intensifikasi melalui kegiatan mekanisasi, water management system, peningkatan infrastruktur dan digitalisasi untuk meningkatkan monitoring, efektifitas produksi dan efisiensi kerja di kebun,” paparnya.

Baca Juga: Naik 30,5%, Sampoerna Agro (SGRO) Catat Laba Rp 100,32 Miliar di Kuartal I 2024

Stefanus menuturkan, harga CPO mengalami penguatan selama kuartal I 2024. Hal ini disebabkan oleh low crop season dan permintaan minyak kelapa sawit pada bulan Ramadan. Namun, seiring dengan terjadinya kenaikan produksi CPO nasional, harga CPO pada kuartal II 2024 diperkirakan akan mengalami koreksi.

“Dengan adanya implementasi penuh B35 yang dapat meningkatkan permintaan domestik kelapa sawit serta kondisi geopolitikal yang meningkat, harga minyak kelapa sawit dapat terdorong naik,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli