KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) mengungkapkan keuntungan yang dirasakan sebagai anggota dalam Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). Head of Investor Relation SGRO, Stefanus Darmagiri mengatakan, SGRO bergabung dengan keanggotaan RSPO sebagai Oil Palm Grower sejak tahun 2007. Syarat dan kriteria umum yang diperlukan untuk masuk ke dalam keanggotaan RSPO adalah komitmen terhadap keberlanjutan. “Anggota RSPO harus menunjukkan komitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan yang telah ditetapkan RSPO,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (6/9).
Dengan menjadi anggota RSPO, kata Stefanus, perseroan dapat meningkatkan reputasi SGRO. Kemudian, akses pasar SGRO yang lebih luas serta secara tidak langsung dapat membantu perseroan dalam melakukan efisiensi operasional. Sebab, dengan adanya implementasi praktik keberlanjutan yang baik dapat membantu perseroan dalam mengurangi risiko terkait dampak lingkungan dan sosial. “Anggota RSPO wajib untuk menunjukkan kepatuhan terhadap Prinsip dan Kriteria RSPO, yang meliputi aspek lingkungan sosial ekonomi dan hak asasi manusia,” kata Stefanus.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Emiten CPO di Tengah Sentimen Keanggotaan RSPO SGRO pun berkomitmen untuk tetap menjaga keanggotaannya dalam RSPO. Langkah yang dilakukan SGRO untuk dapat mempertahankan keanggotaan RSPO adalah mematuhi prinsip dan kriteria RSPO yang meliputi aspek lingkungan sosial ekonomi dan hak asasi manusia, serta memberikan update informasi perubahan-perubahan terbaru dari ketentuan RSPO “Kemudian, SGRO harus aktif dalam roundtable meeting RSPO, berkomunikasi intensif dengan RSPO, serta secara terus menerus melakukan perbaikan di internal perusahaan,” paparnya. Per semester I 2024, SGRO mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 24% secara tahunan alias year on year (YoY) di semester I 2024. Melansir laporan keuangan, penurunan raihan laba ini sejalan dengan penurunan pendapatan perseroan di paruh pertama tahun 2024.
SGRO mengeruk hasil penjualan sebesar Rp 2,26 triliun di akhir paruh pertama tahun ini, turun 10,95% YoY dari Rp 2,54 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat