Sampoerna Argo terjun ke bisnis sagu



JAKARTA. PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) memastikan diri terjun ke sektor industri sagu di Papua. Meski belum dalam waktu dekat bakal membangun pabrik sagu. Sampoerna Agro telah memiliki lahan konsensus di Sorong yang dikhususkan untuk industri sagu.

Dwi Asmono, Director Research and Development PT Sampoerna Agro belum mau terang-terangan bercerita pembangunan pabrik sagu. Menurutnya pihaknya masih fokus pada pabrik sagu di Riau. "Kami memang telah menyiapkan lahan konsesus 80.000 ha di Papua namun untuk pembangunan pabriknya kapan belum bisa kami umumkan," kata Dwi, Senin (15/9).

Potensi sagu Provinsi di Papua mencapai 5,25 juta hektar (ha) dimana potensi Papua Barat mencapai 510.213 ha dan Papua seluas 4,74 juta ha. Produksi sagu diperkirakan mencapai 20 ton pati/ ha sampai 40 ton pati/ha. Sehingga total potensi luas area mencapai 100 juta ton pati sampai 200 juta ton pati. 


Apalagi saat ini kebutuhan sagu tidak hanya pada sumber pangan. Namun dibutuhkan pada sektor industri pakan ternak, kertas, bahan bakar, pupuk, biogas, kimia dan farmasi, kosmetik dan farmasi.Harga jual sagu di pasar juga terbilang tinggi.

Di Jawa Barat harganya saat ini berkisar Rp 3.500 per kilogram (kg) hingga Rp 5.000 per kg. Sementara di Papua mencapai Rp 12.000 per kg hingga Rp 15.000 per kg. Produksi sagu dari Papua akan dikirim ke Cirebon sebagai bahan baku makanan. Juga untuk industri perekat atau lem di Surabaya dan tepung sagu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto