Sampoerna belum berniat masuk ke pasar rokok elektrik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis rokok elektrik yang berkembang pesat saat ini di Tanah Air rupanya belum mampu membuat PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) tertarik masuk ke segmen tersebut. Padahal induk perusahaan mereka yakni Philip Morris International (PMI) punya produk rokok elektrik tenar bernama iQOS yang laris manis di berbagai negara.

iQOS sendiri adalah produk rokok keluaran PMI dengan teknologi heat-not-burn (HNB) sehingga produksi asap diminimalisasi lewat pemanasan, bukan pembakaran. Dilansir dari website resmi PMI, produk itu pertama kali diperkenalkan ke publik pada 2014. 

Kini pasarnya telah merambah ke berbagai negara di kawasan Asia, Australia (Selandia Baru), Uni Eropa, Eropa Timur, Timur Tengah, Afrika, serta Amerika Latin dan Kanada.


Manager External Communication HMSP, Nazyra Octora mengatakan, sebenarnya mereka sadar betul akan potensi pasar rokok elektrik ini. Akan tetapi, ada beberapa pertimbangan yang menahan HMSP untuk terjun ke pasar lewat rokok elektrik.

"Kami memahami bahwa setiap pasar memiliki keunikan tersendiri sehingga saat ini Sampoerna tidak memproduksi, memasarkan, dan mendistribusikan iQOS di Indonesia," tutur Nazyra kepada Kontan.co.id, Rabu (30/1).

Nazyra menjelaskan bahwa HMSP masih akan terus konsisten memproduksi rokok konvensional meski induk perusahaannya tengah giat berekspansi lewat iQOS. "Sampoerna berkomitmen untuk terus memproduksi produk tembakau berkualitas bagi perokok dewasa melalui portofolio yang sudah kami miliki saat ini," tekan Nazyra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .