Sampoerna inisiasi gerakan #PuntungItuSampah



KONTAN.CO.ID - DENPASAR. Gerakan sosial bertajuk #SayaAjaBisa dan #PuntungituSampah yang bertujuan meningkatkan kesadaran perokok dewasa untuk membuang sampah pada tempatnya dinilai dapat menjadi salah satu solusi permasalahan lingkungan di Bali.

Gerakan yang diinisiasi oleh PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) ini bertujuan meningkatkan kesadaran perokok dewasa untuk membuang sampah pada tempatnya.

Gerakan yang diluncurkan pada 2019 telah sejalan dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 Tahun 2018 yang bertujuan mengurangi limbah sampah plastik hingga 70%. Gerakan ini merupakan bagian dari kegiatan berkelanjutan Sampoerna dalam aspek lingkungan.


Dalam siaran pers yang diterima, Jumat (3/5), apresiasi disampaikan oleh Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti. "Program ini bagus untuk mengurangi produksi sampah. Produksi sampah tidak hanya sampah plastik, tetapi juga puntung rokok," tegas Ni Putu Eka.

Ni Putu Eka mengatakan, setiap regulasi memerlukan dukungan semua pihak, termasuk masyarakat dan juga dunia usaha. Tanpa dukungan ini, implementasi regulasi tak akan berjalan maksimal.

Sementara itu, Kepala Hubungan Daerah dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Sampoerna Ervin Pakpahan mengatakan, pihaknya turut berkomitmen dalam pelestarian lingkungan.

Sampoerna, sebagai produsen produk tembakau terbesar di Indonesia, turut ambil bagian untuk memberikan edukasi kepada publik dan perokok dewasa terkait permasalahan sampah, termasuk puntung rokok.

Ia mengatakan, limbah puntung rokok dapat mengotori lingkungan jika dibuang sembarangan. Puntung rokok memiliki residu asap, abu, dan berbau tidak menyenangkan, dan dapat terurai dalam waktu satu bulan hingga 15 tahun.

"Oleh karena itu, kesadaran perokok dewasa untuk membuang puntung rokok pada tempatnya diperlukan dalam menjaga kebersihan," ujar Ervin.

Ratusan warga Bali, terutama para peritel dan perokok dewasa, telah mengikuti sosialisasi gerakan sosial ini. Sampoerna mengatakan akan menyasar semua pihak, termasuk pemangku kepentingan industri hasil tembakau, dalam sosialisasi gerakan sosial ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto