SURABAYA. PT HM Sampoerna Tbk kembali mengadakan pelatihan kewirausahaan bersama 72 pengusaha industri kecil dan menengah di Pusat Pelatihan Kewirausahaan (PPK) Sampoerna Expo di Tunjungan Plaza Convention Hall, Surabaya, Jawa Timur. Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan dan saat ini sudah menjadi tahun ketujuh sejak peluncuran acara pertama. Pengusaha IKM yang hadir merupakan pengusaha pilihan yang berasal dari seluruh nusantara yang memiliki nilai jual produk yang berkualitas dan kreatif. Paul Norman Janelle, Direktur Utama Sampoerna juga menghadiri acara ini bersama dengan Walikota Surabaya, Tri Rismaharani. Paul bilang kegiatan ini memang secara berkelanjutan diadakan agar pengusaha IKM lebih percaya diri menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN. Ia juga ingin adanya wirausaha-wirausaha baru yang mengikuti jejak ke-72 pengusaha IKM yang terbilang sudah sukses. Pengusaha yang hadir datang dari berbagai bidang ada yang bidang kuliner, barang kerajinan, fesyen, barang perkakas rumah tangga, hingga olahan limbah. Tri Rismaharani menyampaikan peran usaha kecil menengah ini sangat penting bagi perekonomian yang sedang lesu, sebab IKM paling tahan terhadap krisis ekonomi. Bagi dia, di Surabaya pengaruh kenaikan dolar tidak berdampak banyak di daerah karena banyak pengusaha IKM. Risma bilang isejak awal ia menjadi walikota, ia selalu bercita-cita mengangkat kesejahteraan para pengusaha IKM, namun Sampoerna sejak pertama kali Risma menyampaikan maksudnya Sampoerna langsung membuka tangan. "Dulu saat awal-awal baru hanya Sampoerna yang mau cepat mendukung UKM, dan sekarang sudah 7 tahun berlangsung. Kegiatan berkelanjutan ini tentu banyak mengurangi kemiskinan, " kata dia kepada Kontan, Sabtu (5/9). Risma membeberkan kepada Kontan sejak 2 tahun belakangan angka kemiskinan di Surabaya mencapai 12% dari total penduduk Surabaya. Sekarang di tahun 2015, angka kemiskinan turun menjadi 2% saja. Malah kata dia sekarang banyak pengusaha yang sudah paham untuk berinvestasi dan memiliki asuransi kesehatan dan pendidikan anak. Hal ini tentu mengurangi warga Surabaya yang menjadi TKI di luar negeri. "Sekarang orang Surabaya sudah kapok jadi TKI di Arab atau Malaysia, saya sudah tekankan untuk berwirausaha dan hasilnya sangat terlihat sekarang, " kata dia. Kegiatan ini mengajarkan dan mengedukasi pengusaha yang baru mulai atau sudah mulai untuk mengembangkan bisnisnya. Ada juga diskusi dengan menghadirkan pembicara dari kalangan wirausahawan seperti Bondan Winarno (pakar kuliner) Darwis Triadi (fotografer), dan Bu Rudy (pemilik rumah makan dan penjual sambal di Surabaya). Uli Aritona, Manager Contribution & CSR at PT HM Sampoerna Tbk bilang saat ini kegiatan PPK Sampoerna sudah mendukung lebih dari 24.000 pengusaha sejak tahun 2007 dengan memberi berbagai fasilitas. Sekarang sudah menghasilkan 3.300 pengusaha sukses dari seluruh kota di Indonesia. Uli bilang dana yang digelontorkan untuk kegiatan CSR saja sudah Rp 31 miliar dan nilai itu dibagi keempat pilar seperti UKM, Pemberdayaan Perempuan & Sosial, Akses Pendidikan, dan Tanggap Bencana. "Khusus untuk UKM, alokasinya ada Rp 8 miliar, tapi jangan lihat dananya, lihat juga fasilitas yang kami dukung dan hasilnya, " kata Uli kepada KONTAN, Sabtu (5/9). Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sampoerna kucurkan Rp 8 miliar untuk UKM
SURABAYA. PT HM Sampoerna Tbk kembali mengadakan pelatihan kewirausahaan bersama 72 pengusaha industri kecil dan menengah di Pusat Pelatihan Kewirausahaan (PPK) Sampoerna Expo di Tunjungan Plaza Convention Hall, Surabaya, Jawa Timur. Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan dan saat ini sudah menjadi tahun ketujuh sejak peluncuran acara pertama. Pengusaha IKM yang hadir merupakan pengusaha pilihan yang berasal dari seluruh nusantara yang memiliki nilai jual produk yang berkualitas dan kreatif. Paul Norman Janelle, Direktur Utama Sampoerna juga menghadiri acara ini bersama dengan Walikota Surabaya, Tri Rismaharani. Paul bilang kegiatan ini memang secara berkelanjutan diadakan agar pengusaha IKM lebih percaya diri menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN. Ia juga ingin adanya wirausaha-wirausaha baru yang mengikuti jejak ke-72 pengusaha IKM yang terbilang sudah sukses. Pengusaha yang hadir datang dari berbagai bidang ada yang bidang kuliner, barang kerajinan, fesyen, barang perkakas rumah tangga, hingga olahan limbah. Tri Rismaharani menyampaikan peran usaha kecil menengah ini sangat penting bagi perekonomian yang sedang lesu, sebab IKM paling tahan terhadap krisis ekonomi. Bagi dia, di Surabaya pengaruh kenaikan dolar tidak berdampak banyak di daerah karena banyak pengusaha IKM. Risma bilang isejak awal ia menjadi walikota, ia selalu bercita-cita mengangkat kesejahteraan para pengusaha IKM, namun Sampoerna sejak pertama kali Risma menyampaikan maksudnya Sampoerna langsung membuka tangan. "Dulu saat awal-awal baru hanya Sampoerna yang mau cepat mendukung UKM, dan sekarang sudah 7 tahun berlangsung. Kegiatan berkelanjutan ini tentu banyak mengurangi kemiskinan, " kata dia kepada Kontan, Sabtu (5/9). Risma membeberkan kepada Kontan sejak 2 tahun belakangan angka kemiskinan di Surabaya mencapai 12% dari total penduduk Surabaya. Sekarang di tahun 2015, angka kemiskinan turun menjadi 2% saja. Malah kata dia sekarang banyak pengusaha yang sudah paham untuk berinvestasi dan memiliki asuransi kesehatan dan pendidikan anak. Hal ini tentu mengurangi warga Surabaya yang menjadi TKI di luar negeri. "Sekarang orang Surabaya sudah kapok jadi TKI di Arab atau Malaysia, saya sudah tekankan untuk berwirausaha dan hasilnya sangat terlihat sekarang, " kata dia. Kegiatan ini mengajarkan dan mengedukasi pengusaha yang baru mulai atau sudah mulai untuk mengembangkan bisnisnya. Ada juga diskusi dengan menghadirkan pembicara dari kalangan wirausahawan seperti Bondan Winarno (pakar kuliner) Darwis Triadi (fotografer), dan Bu Rudy (pemilik rumah makan dan penjual sambal di Surabaya). Uli Aritona, Manager Contribution & CSR at PT HM Sampoerna Tbk bilang saat ini kegiatan PPK Sampoerna sudah mendukung lebih dari 24.000 pengusaha sejak tahun 2007 dengan memberi berbagai fasilitas. Sekarang sudah menghasilkan 3.300 pengusaha sukses dari seluruh kota di Indonesia. Uli bilang dana yang digelontorkan untuk kegiatan CSR saja sudah Rp 31 miliar dan nilai itu dibagi keempat pilar seperti UKM, Pemberdayaan Perempuan & Sosial, Akses Pendidikan, dan Tanggap Bencana. "Khusus untuk UKM, alokasinya ada Rp 8 miliar, tapi jangan lihat dananya, lihat juga fasilitas yang kami dukung dan hasilnya, " kata Uli kepada KONTAN, Sabtu (5/9). Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News