KONTAN.CO.ID - SEOUL. Untuk pertama kalinya dalam 9 tahun, Samsung Mobile diprediksi gagal menjual 300 juta unit ponsel dalam satu tahun. Sebuah laporan terbaru yang dirilis
IT Home mengatakan, di 2020, Samsung hanya berhasil menjual sekitar 270 juta unit ponsel saja di seluruh dunia. Meskipun terbilang cukup besar, pencapaian tersebut gagal meneruskan tren positif selama 9 tahun berturut-turut, dengan mencetak penjualan 300 juta unit per tahun.
Laporan dari
IT Home tidak menyoroti faktor apa saja yang menyebabkan penurunan penjualan Samsung secara global. Namun, pandemi Covid-19 diperkirakan berkontribusi secara substansial pada jalur distribusi.
Baca Juga: Daftar harga HP Samsung A50 terbaru, semua varian hanya Rp 3 jutaan Melansir dari
Gizmochina, pada akhir kuartal ketiga 2020, Samsung mengonfirmasi telah mengekspor sekitar 189 juta unit ke seluruh dunia. Angka tersebut cukup positif jika melihat berbagai tantangan yang dihadapi selama pandemi. Di 2021 nanti, Samsung menetapkan target penjualan lebih dari 307 juta unit ponsel. Penambahan lini ponsel 5G dengan harga yang lebih terjangkau disebut-sebut akan menjadi senjata baru Samsung untuk bersaing di pasar gawai.
Penjualan 93% merupakan ponsel pintar
Bukan cuma itu, tahun depan Samsung juga diprediksi akan merilis lebih banyak model ponsel lipat dari seri Galaxy Z Fold dan Galaxy Z Flip, yang di luar dugaan memiliki peminat yang cukup besar. Dalam target 307 juta unit tersebut, sebanyak 287 juta atau 93% di antaranya merupakan ponsel pintar. Sementara sisanya merupakan
feature phone yang lebih sederhana.
Baca Juga: Pilihan baru di kelas HP murah, harga Samsung A12 hanya Rp 2 jutaan Pengamat juga memprediksikan, sebanyak 50 juta unit dari total penjualan ponsel pintar merupakan seri
flagship atau seri terbaik dari Samsung. Baru-baru ini, Samsung juga melakukan langkah besar di Eropa lewat menjalin kontrak dengan sejumlah operator utama dalam mendukung pasokan produk 5G. Langkah penanaman 5G di Eropa merupakan tambahan dari kesuksesan Samsung memperluas pasar 5G di Amerika selama pandemi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News