Samsung Memprediksi Laba Perusahaan Bakal Meroket Lebih dari 1.400%, Apa Sebabnya?



KONTAN.CO.ID - Samsung Electronics memperkirakan laba untuk tiga bulan yang berakhir Juni 2024 akan melonjak 15 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Mengutip BBC, ledakan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) telah mengangkat harga chip canggih, sehingga turut mendongkrak prediksi pendapaan Samsung untuk kuartal kedua tahun ini.

Raksasa teknologi Korea Selatan ini merupakan produsen chip memori, smartphone, dan televisi terbesar di dunia.


Perusahaan ini juga melaporkan lonjakan laba lebih dari 10 kali lipat untuk tiga bulan pertama tahun ini.

Pada kuartal ini, mereka memperkirakan laba perusahaan akan naik menjadi 10,4 triliun won (US$ 7,54 miliar), dari 670 miliar won tahun lalu.

Menurut LSEG SmartEstimate, angka tersebut melampaui perkiraan analis sebesar 8,8 triliun won.

"Saat ini kami melihat permintaan yang meroket untuk chip AI di pusat data dan smartphone," kata Marc Einstein, kepala analis di perusahaan riset dan penasihat yang berbasis di Tokyo, ITR Corporation.

Optimisme tentang AI adalah salah satu alasan reli pasar yang lebih luas selama setahun terakhir, yang mendorong S&P 500 dan Nasdaq di Amerika Serikat ke rekor baru pada hari Rabu.

Baca Juga: Serikat Pekerja Samsung Electronics di Korea Selatan Umumkan Aksi Mogok Kerja

Nilai pasar raksasa produsen chip Nvidia melonjak melampaui US$ 3 triliun bulan lalu, dan sempat memegang posisi teratas sebagai perusahaan paling berharga di dunia.

"Ledakan AI yang mendorong Nvidia secara besar-besaran juga mendorong pendapatan Samsung dan juga seluruh sektor," tambah Einstein.

Samsung Electronics adalah unit utama dari konglomerat Korea Selatan, Samsung Group.

Minggu depan, perusahaan teknologi ini menghadapi kemungkinan pemogokan selama tiga hari.

Sebelumnya diberitakan, pada Senin(1/7/2024), Serikat pekerja Samsung Electronics di Korea Selatan mengatakan mereka akan melakukan aksi mogok kerja umum sampai tuntutan mereka untuk mendapatkan gaji dan waktu libur yang lebih baik dipenuhi.

Serikat pekerja Samsung juga memperingatkan akan adanya aksi yang lebih merusak atas perusahaan konglomerat paling kuat di negara itu dibandingkan dengan aksi mogok kerja selama satu hari pada bulan lalu.

Baca Juga: Bocoran Spesifikasi Samsung Galaxy A06, Sudah Siap Dirilis?

Melansir Reuters, National Samsung Electronics Union (NSEU), yang beranggotakan sekitar 28.000 orang yang merupakan seperlima dari seluruh tenaga kerja di perusahaan tersebut, berencana untuk memulai aksi mogok kerja pada tanggal 8 Juli. 

NSEU meminta komitmen dari perusahaan untuk memperbaiki sistem bonus berbasis kinerja dan tambahan satu hari cuti tahunan.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie