Samsung niat bikin galangan kapal di RI



JAKARTA. Setelah melontarkan wacana membangun pabrik ponsel di Indonesia, kini Samsung Corporation lewat Samsung Heavy Industries Co, melontarkan wacana untuk membangun galangan kapal tanker di Indonesia.

Namun rencana tersebut baru sebatas pilihan. Sebab Samsung Heavy Industries saat ini memiliki pilihan negara lain untuk membangun galangan kapal itu. Diantaranya Vietnam atau Malaysia. Walaupun belum memastikan lokasi galangan tersebut, yang jelas Samsung mengumumkan nilai investasi galangan kapal itu mencapai 1 triliun won atau setara US$ 950 juta.

Adapun rencana membangun galangan kapal pertama di luar Korea Selatan ini akan direalisasikan tahun 2017 mendatang. Galangan kapal tersebut akan dipersiapkan Samsung untuk membangun kapal bulk ship, kapal tanker, kapal transportasi dan kapal jenis lainnya.


Chun Tae Heung, Chief Financial Officer (CFO) Samsung Heavy Industries Co bilang, perusahaan kini fokus membuat kapal untuk kegiatan usaha eksplorasi minyak dan gas. Selain itu, perusahaan juga ingin membangun kapal untuk transportasi termasuk kapal untuk kebutuhan transportasi di Korea Selatan dan antarnegara. 

"Dalam jangka panjang, kami memproyeksikan adanya kenaikan permintaan kapal untuk eksplorasi minyak dan gas," ujar Chun yang dikutip Bloomberg, Selasa (30/9). Chun menjelaskan, galangan kapal baru yang akan dibangun itu akan menambah kapasitas produksi galangan kapal milik perseroan. 

Rencana Samsung Heavy Industries membangun galangan kapal tersebut mendapatkan sambutan baik oleh Carmelita Hartoto, Ketua Umum Indonesia National Shipowner Association (INSA). Ia bilang, Indonesia saat ini membutuh galangan kapal baru untuk memenuhi permintaan kapal di dalam negeri. "Kebutuhan kapal kita ke depan cukup banyak, dan kita butuh investasi galangan kapal baru. Dan bagus jika Samsung masuk ke Indonesia," kata Carmelita kepada KONTAN, Rabu (1/10). 

Carmelita berharap agar Samsung Heavy Industries segera menjatuhkan pilihan membangun galangan kapal di Indonesia ketimbang memilih Malaysia atau Vietnam.

Sementara itu, Kanghyun Lee, Corporate Affair Vice President Samsung Electronics Indonesia mengaku belum mengetahui tentang kabar dari perusahaan afiliasinya tersebut. "Maaf saya tidak tahu soal itu. Terima kasih," ujar Kanghyun singkat kepada KONTAN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto