Samudera Indonesia bidik proyek kapal tol laut



KONTAN.CO.ID - SEMARANG. PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) belum berhenti mengejar proyek pengerjaan kapal. Melalui anak usahanya, PT Yasa Wahana Tirta Samudera (Samudera Shipyard), SMDR akan kembali mengincar proyek pengerjaan kapal tol laut.

Musthofa, Direktur Operasi SMDR, mengemukakan, tahun depan, ada sekitar 70 tender pengadaan kapal perintis. "Dengan kapasitas yang kami miliki, kami bisa membangun dua kapal," ujar dia di sela peluncuran kapal Sabuk Nusantara 98, Kamis (5/10).

Bukan tanpa alasan SMDR mengincar proyek tersebut. Sebab, Samudera Shipyard sudah lebih dulu menerima proyek itu. Kapal perintis Sabuk Nusantara 98 baru saja diluncurkan. Ini merupakan kapal kedua pesanan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan.


Sebelumnya, pada Juni 2017, Samudera Shipyard telah meluncurkan kapal pertama dengan spesifikasi yang sama dan diberi nama Sabuk Nusantara 106. "Nilai proyeknya sekitar Rp 55 miliar untuk satu kapal," kata Musthofa.

Dalam waktu dekat, SMDR juga bakal mengerjakan pesanan kapal dari Timor Leste. Nilai kontraknya mencapai 12 juta.

Sejatinya, Samudera Shipyard mampu mengerjakan satu kapal dalam tempo 10 bulan. Tapi pengerjaan kapal Sabuk Nusantara berjalan selama 24 bulan karena menyesuaikan sejumlah faktor.

Proses pembangunan dua kapal ini dikerjakan secara bersamaan. Tapi proses peluncuran tak dilaksanakan bersamaan, hal ini disesuaikan proses pengujian peralatan utama kapal oleh tenaga ahli dari masing-masing pabrik pembuat. "Proses pengujian harus memenuhi persyaratan dan peraturan dari Biro Klasifikasi Indonesia dan Perhubungan Laut," tutur Musthofa.

Samudera Shipyard mendapat sejumlah kemudahan dari pemerintah selama membuat dua buah kapal tol laut, Sabuk Nusantara 106 dan Sabuk Nusantara 98. "Salah satunya bea masuk yang ditanggung pemerintah," ujar Nyoman Sudiana, Direktur Samudera Shipyard.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini