Samudera Indonesia (SMDR) mulai kumpulkan modal kerja untuk tahun depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Samudera Indonesia Tbk mulai kumpulkan modal ekspansi di 2020. Terbaru pihaknya sepakati kerja sama pembiayaan syariah dari PT Bank OCBC NISP Tbk sebesar Rp 1,6 triliun.

Direktur Samudera Indonesia, Bani M. Mulia menyebutkan bahwa dari dana tersebut sebagian akan digunakan untuk belanja modal atawa capital expenditure (capex) tahun depan. "Minimal sekitar Rp 500 miliar akan dialokasikan ke capex 2020," ujarnya kepada kontan.co.id, Rabu (18/12).

Baca Juga: Harga komoditas membaik, emiten pelayaran optimistis mengarungi tahun 2020


Adapun tahun depan, emiten dengan kode saham SMDR di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini menganggarkan capex US$ 112 juta. Nantinya, dana tersebut untuk berbagai investasi di sektor pelayaran, logistik, dan pelabuhan.

Berdasarkan catatan kontan.co.id, tahun depan SMDR memiliki 3 rencana kerja yang meliputi peningkatan kapasitas Pelabuhan Palaran menjadi 400.000 TEUs. Selanjutnya, SMDR akan mengoperasikan dua tambahan harbour mobile crane (HMC) guna menaikkan pelayanan di Tanjung Priok dan penambahan 3-4 armada kapal tanker.

Bani menyebutkan untuk kebutuhan dana lainnya, pihaknya sedang mempersiapkan penerbitan sukuk. Juga, paket pendanaan dengan bank-bank dan institusi pembiayaan lain juga terus dikaji untuk membiayai capex perseroan.

Baca Juga: Pelita Samudera Shipping (PSSI) hanya siapkan belanja modal US$ 30 juta tahun 2020

Dengan demikian, capex SMDR tahun depan mayoritas berasal dari eksternal lantaran pihaknya berencana melakukan refinancing. "Tentu kalau financing pasti kami optimalkan ekuitas yang paling efisien, range kami 15%-20% ekuitas dan sisanya dari financing party," paparnya.

Perkuat fundamental anak usaha

Lebih lanjut, ia mengungkapkan sisa dana dari OCBC dan financing party lainnya juga untuk memperkuat permodalan fundamental anak usahanya. Hal tersebut tak lepas dari keinginan SMDR untuk membuat anak usaha menjadi perusahaan terbuka.

Sayang, untuk rencana IPO anak usahanya ia masih enggan buka-bukaan. "Rencana IPO belum bisa kami pastikan jadwalnya, tapi betul kami persiapkan dulu anak usaha dan perkuat fundamentalnya," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .