KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) melalui anak usahanya yakni PT Samudera Terminal Indonesia berencana mengakuisisi saham PT Perusahaan Bongkar Muat Olah Jasa Andal (PT OJA). Targetnya proses akuisisi tersebut akan selesai pada Desember 2017. Rencana akuisisi tersebut menjadi bagian dari pengembangan dan ekspansi Samudera Indonesia di sektor layanan logistik terpadu terutama di wilayah Tanjung Priok. Sebagai gambaran, saat ini PT Samudera Terminal Indonesia telah memiliki 4 terminal, yaitu 1 terminal di Samarinda, Kalimantan Timur yang dioperasionalkan oleh PT Pelabuhan Samudera Palaran. Adapun 3 terminal lainnya berada di Tanjung Priok dengan rincian 1 terminal di bawah PT Tangguh Samudera Jaya dan 2 terminal di bawah PT Prima Nur Panurwjan. Direktur Utama PT Samudera Indonesia, Bani Maulana mengatakan, pihaknya memilih PT OJA lantaran posisinya yang strategis karena bersebelahan dengan terminal Samudera Indonesia yang dikelola oleh PT Tangguh Samudera Jaya. "Kami berharap akan ada efisiensi dari Samudera Terminal serta peningkatan volume," ujar Bani saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (10/11). Bani menambahkan, hingga saat ini, kapasitas Samudera Terminal Indonesia sudah mencapai 1 juta teus. Melalui akuisisi tersebut, perseroan ini menargetkan menambah kapasitas sekitar 200.000 sampai 300.000 teus. Dengan begitu, pada tahun 2018 nanti, kapasitas terminal bisa mencapai 1,2 juta sampai 1,3 juta teus.
Samudera Indonesia akuisisi PT OJA akhir tahun ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) melalui anak usahanya yakni PT Samudera Terminal Indonesia berencana mengakuisisi saham PT Perusahaan Bongkar Muat Olah Jasa Andal (PT OJA). Targetnya proses akuisisi tersebut akan selesai pada Desember 2017. Rencana akuisisi tersebut menjadi bagian dari pengembangan dan ekspansi Samudera Indonesia di sektor layanan logistik terpadu terutama di wilayah Tanjung Priok. Sebagai gambaran, saat ini PT Samudera Terminal Indonesia telah memiliki 4 terminal, yaitu 1 terminal di Samarinda, Kalimantan Timur yang dioperasionalkan oleh PT Pelabuhan Samudera Palaran. Adapun 3 terminal lainnya berada di Tanjung Priok dengan rincian 1 terminal di bawah PT Tangguh Samudera Jaya dan 2 terminal di bawah PT Prima Nur Panurwjan. Direktur Utama PT Samudera Indonesia, Bani Maulana mengatakan, pihaknya memilih PT OJA lantaran posisinya yang strategis karena bersebelahan dengan terminal Samudera Indonesia yang dikelola oleh PT Tangguh Samudera Jaya. "Kami berharap akan ada efisiensi dari Samudera Terminal serta peningkatan volume," ujar Bani saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (10/11). Bani menambahkan, hingga saat ini, kapasitas Samudera Terminal Indonesia sudah mencapai 1 juta teus. Melalui akuisisi tersebut, perseroan ini menargetkan menambah kapasitas sekitar 200.000 sampai 300.000 teus. Dengan begitu, pada tahun 2018 nanti, kapasitas terminal bisa mencapai 1,2 juta sampai 1,3 juta teus.