KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Samuel Sekuritas mempertahankan target Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di 7.600 pada akhir 2023. Head of Equity Research Prasetya Gunadi memaparkan, IHSG masih menunjukkan ketangguhannya sepanjang tahun ini, bahkan setelah lonjakan besar tahun lalu. Pihaknya mengamati bahwa investor asing mulai masuk kembali ke pasar saham pada Februari 2023, dengan rata-rata arus masuk modal asing bulanan sebesar Rp 5,2 triliun. Posisi investor asing tetap
overweight di Indonesia, khususnya di sektor perbankan dan mereka juga mulai masuk ke sektor telekomunikasi serta pertambangan logam di kuartal I 2023. Samuel Sekuritas pun mempertahankan optimismenya untuk
outlook yang lebih positif di semester II 2023.
Hal tersebut didukung arus masuk modal investor asing ke pasar saham, seiring dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang didukung permintaan domestik di tengah volatilitas makroekonomi global. "Selain itu, kami percaya bahwa The Fed akan mengevaluasi kembali sikap
hawkish dan mengubah kebijakan moneternya di semester II 2023," tulis Prasetya dalam riset, Senin (17/4).
Baca Juga: Melonjak Kencang Sepanjang April, Simak Rekomendasi Jajaran Top Gainers LQ45 Dia juga meyakini bahwa investor asing tidak akan menjadi satu-satunya yang akan mendorong pasar ke depan. Para pemain lokal dinilai juga akan memainkan peran besar, karena tingkat suku bunga kemungkinan telah mencapai puncaknya dan IHSG saat ini diperdagangkan pada nilai yang menarik. Dengan fundamental dan prospek laba yang kuat akan mengungguli performa IHSG. Menurutnya, sektor perbankan akan tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan pendapatan IHSG di tahun 2023. Prasetya meyakini bank-bank dalam
coverage-nya dapat menyerap potensi risiko kenaikan NPL serta meningkatkan NIM-nya di tahun 2023, di tengah lingkungan suku bunga tinggi dan mendukung pertumbuhan pendapatan sebesar 12,4% di 2023.
Baca Juga: Dari Berbagai Instrumen Investasi, Saham Jadi Jagoan di Bulan April 2023 Consumer staples juga diperkirakan akan terus mencetak margin yang solid, meskipun mereka harus lebih berhati-hati dalam menaikkan harga untuk mempertahankan pangsa pasar. Pihaknya juga masih menyukai sektor telekomunikasi karena melihat potensi katalis positif dari efek
trickle-down terkait pemilu di semester kedua 2023 serta persaingan yang lebih matang. "Kami memproyeksikan pertumbuhan satu digit dalam ARPU emiten telko Indonesia pada 2023, sedangkan untuk lalu lintas data, kami memperkirakan pertumbuhan sekitar 30% YoY pada 2023 didorong oleh momentum pemilu," kata Prasetya.
Baca Juga: Menakar Peluang Datangnya Fenomena Sell In May and Go Away di Tahun Ini Nah, pasca rilis kinerja 2022, Samuel Sekuritas memproyeksikan laba IHSG akan tumbuh sebesar 10,5% di 2023. Dengan proyeksi tersebut, target skenario fundamental untuk IHSG di 2023 adalah 7.600.
Arus masuk ke pasar obligasi yang kuat (YTD: Rp 55,7 triliun) dilihatnya turut mendongkrak nilai tukar rupiah ke titik Rp 14.800 per dolar AS dibandingkan Rp 15.600 per dolar AS di akhir 2022, serta
yield obligasi menjadi 6,7% dibandingkan 7,1% di akhir FY22. "Kami yakini dapat membantu meningkatkan nilai ekuitas dalam jangka panjang karena Indonesia dianggap sebagai
safe haven di tengah meningkatnya volatilitas makro global, didukung konsumsi rumah tangga domestik," papar dia. Adapun saham pilihan Samuel Sekuritas adalah
BBNI,
BBRI,
ISAT,
JSMR,
NCKL,
BIRD,
RAJA, dan
ICBP. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati